SEKILASRIAU.COM – Khawatir gempa susulan, warga Kabupaten Kepulauan Mentawai memilih bertahan di pengungsian.
Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai Pada Minggu (11/9/2022) dengan magnitudo 6,1 itu membuat warga panik.
Pasalnya, gempa susulan masih berkelanjutan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Rumainur menyebutkan, ratusan penyintas memilih bertahan di titik-titik pengungsian.
“Laporan sementara ada 200 an yang mengungsi. Namun kita masih melakukan pendataan untuk kembali memastikan berapa jumlah keseluruhan yang mengungsi akibat gempa ini,” kata Rumainur soal pengungsi gempa Mentawai pada Minggu 11 September 2022, dikutip dari Viva.co.id.
Rumainur memastikan, saat ini untuk kebutuhan logistik para penyintas masih aman.
Pasalnya pasca gempa bumi yang terjadi pada akhir bulan kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mentawai memang masih menyalurkan bantuan logistik.
“Logistik aman, BPBD Mentawai kan masih mendistribusikan bantuan akibat gempa yang lalu. Logistik masih ada dan tahapan distribusi masih dilakukan,” ujar Rumainur.
Rumainur menjelaskan, para penyintas yang malam ini memilih bertahan di titik-titik pengungsian lantaran mereka masih merasa khawatir akan potensi gempa susulan.
Lokasi pengungsian mereka merupakan zona aman dari gempa dan tsunami.
Jika kondisi sudah di anggap aman maka pengungsi akan segera kembali ke rumah masing-masing.
Diketahui Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak pagi tadi diguncang gempa bumi sebanyak empat kali dengan magnitudo yang cukup besar.
Di rangkum dari data rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lindu pertama terjadi pada pukul 06.10 WIB dengan kekuatan M6.1.
Lalu, gempa kedua terjadi pada pukul 06.24 WIB.
Parameter gempa kedua ini memiliki kekuatan M5.4 terletak di 1.25 Lintang Selatan dan 98.49 Bujur Timur dengan kedalaman 11 kilometer.
Lalu gempa ketiga memiliki magnitudo M4.4, terjadi pada pukul 09.40. Dan gempa teranyar terjadi pada pukul 10.29 WIB. Gempa ini memiliki kekuatan M4.2 dan tidak berpotensi tsunami.
Editor: Do