SEKILASRIAU.COM – Adegan mahasiswi rela buka-bukaan dalam Video call Sex viral setelah diunggah ke media sosial, diketahui Mahasiswi tersebut tergiur dengan bisnis sayur.
Seorang Mahasiswi rela buka-bukaan itu kini mendapat pendampingan dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Masyarakat (Ampera) NTB.
Video syur seorang mahasiswi inisial ES asal Lombok itu berdurasi 3 menit 26 detik dan 3 menit 6 detik.
Videonya itu di unggah oleh pemilik akun Facebook bernama Erdy Sayunda.
Rela buka-bukaan
Saat melakukan video call pada Minggu malam (23/10/2022) lalu, korban ES disebut tergiur setelah diimingi-imingi bisnis sayur mayur oleh pelaku dengan keuntungan jutaan rupiah.
“Setalah komunikasi ditawarkan bisnis sayur mayur akhirnya korban mau melakukan video call,” kata perwakilan Ampera, Kusnadi Unying, Sabtu (29/10/2022) via sambungan telepon dikutip dari detik.com.
Menurut Kusnadi, korban tergiur dengan tawaran bisnis yang di janjikan pelaku lantaran ingin membantu tambahan biaya untuk kedua orang tua.
Bujuk rayu pelaku akhirnya membuat korban terlena hingga rela buka-bukaan dan menampilkan adegan syur saat melakukan video call.
“Saking tertarik menjadi terlena, merasa setengah sadar saat video call. Sampai permintaan cowok ini ke adegan buka-bukaan itu kan. Setalah teleponan itu baru sadar yang di lakukan itu salah dan pelaku sempat minta maaf ke ES,” katanya.
Namun, sehari setelah melakukan video call, pelaku kembali menelepon ES dan meminta melakukan VCS.
Dari sana ES merasa tidak tenang dan dia pun menolak permintaan pelaku.
“Korban tidak mau lagi. Pelaku terus menerus menelpon incar atau teror ES untuk VCS. ES resah dan tidak tenang. Bahkan korban di caci maki oleh pelaku,” kata Kusnadi.
Saat ini, kasus VCS itu sudah di laporkan ke Polres Lombok Tengah. Mereka melaporkan terduga pelaku penyebaran potongan video yakni seorang pria asal Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah yang tinggal di Sumbawa, NTB.
“Kita sudah lapor ke Polres. Kami masih siapkan alat bukti penyebar video VCS korban dan pelaku ke polisi,” kata Kusnadi.
Terpisah, Kapolsek Jonggat Iptu Bambang Sutrisno membenarkan adanya laporan dugaan penyebaran dua VCS korban ES dengan pelaku.
“Keluarga korban sudah melaporkan ke Polres Lombok Tengah hari Selasa (25/10/2022) kemarin. Kami hanya koordinasi kemarin dengan kepala dusun dan keluarga korban. Detilnya bisa ke Polres ya,” pungkas Bambang.
Editor: Do