SEKILASRIAU.COM – Muhyiddin Yassin dan Anwar Ibrahim bersaing ketat di hitungan cepat Pilihan raya umum Malaysia ke-15.
Mereka bersaing ketat dalam pemilihan raya umum Malaysia tahun 2022 ini dalam versi hitung cepat.
Persaingan ketat itu antara Politikus Malaysia dengan mantan PM Malaysia.
Seperti dilansir AFP, Minggu (20/11/2022), pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim bersaing ketat dengan blok saingan yang dipimpin oleh mantan perdana menteri dalam pemilihan yang ketat.
Sementara itu, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad kalah telak di daerah pemilihannya.
Anwar Ibrahim berkampanye dengan janji untuk memerangi korupsi, orang-orang berjuang dengan lonjakan harga pangan, dan partai mantan perdana menteri Najib Razak yang terlibat korupsi berharap untuk memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan.
Tetapi, hasil resmi dari komisi pemilihan sejauh ini menunjukkan koalisi Pakatan Harapan (Aliansi Harapan) Anwar Ibrahim bersaing ketat dengan Perikatan Nasional (Aliansi Nasional) mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin.
Blok Barisan Nasional yang berkuasa didominasi oleh Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UNMO) Najib mengikuti di belakang.
Jumlah pemilih mencapai 70% dua jam sebelum pemungutan suara ditutup, dan warga mengharapkan stabilitas politik dan perbaikan ekonomi.
“Saya ingin pemerintahan yang kuat dan ekonomi yang stabil sehingga akan ada lebih banyak kesempatan kerja bagi kaum muda,” kata Nurul Hazwani Firdon.
Posting media sosial menunjukkan orang-orang berbaris di perairan setinggi lutut di luar pusat pemungutan suara di negara bagian Sarawak.
UMNO biasanya mendominasi politik Malaysia, tetapi mengalami kekalahan yang memalukan dalam pemilihan umum 2018 setelah skandal korupsi besar-besaran di dana negara 1MDB.
Sebagaimana diketahui, pemungutan suara dalam pemilu di Malaysia resmi di tutup pukul 06.00 Waktu setempat.
Kotak-kotak suara Pemilu PM Malaysia pada 19 November dibawa ke pusat-pusat penghitungan di berbagai negara bagian agar suara bisa segera dihitung.
Seperti dilansir Malay Mail dan kantor berita Bernama, Sabtu (19/11/2022), secara nasional TPS-TPS yang ada di berbagai negara bagian Malaysia ditutup per pukul 18.00 waktu setempat.
Sebelumnya dilaporkan lebih dari 9.000 TPS, yang kebanyakan didirikan di sekolah dan pusat komunitas, disediakan dalam pemilu ini.
TPS di berbagai wilayah Sabah dan Sarawak dibuka sejak pukul 07.30 waktu setempat, sedangkan di daratan utama Malaysia dibuka sejak pukul 08.00 waktu setempat.
Penutupan TPS secara bertahap dilakukan antara pukul 11.00 hingga pukul 17.30 di Sabah dan Sarawak.
Sementara di daratan utama Malaysia, TPS resmi ditutup pukul 18.00 waktu setempat.
Pemilu Malaysia ini akan menentukan apakah Partai Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO), yang menaungi Perdana Menteri (PM) Ismail Sabri Yaakob, akan bisa memperkuat cengkeraman dalam parlemen, atau oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim dengan koalisi Pakatan Harapan yang akan merebut kendali.
Atau apakah koalisi Perikatan Nasional, yang dipimpin mantan PM Muhyiddin Yassin dan disebut-sebut sebagai kuda hitam, justru yang akan menang.
Suara mayoritas dalam parlemen akan memberikan hak kepada partai atau koalisi untuk membentuk pemerintahan baru dan menunjuk Perdana Menteri (PM) selanjutnya.
Ada 222 kursi majelis rendah parlemen federal Malaysia yang diperebutkan dan ditentukan oleh 21 juta pemilih terdaftar dalam pemilu ini.
Jumlah pemilih itu tercatat meningkat 40 persen dibandingkan pemilu tahun 2018 lalu.
Komisi pemilu Malaysia melaporkan bahwa hingga pukul 16.00 waktu setempat, sudah 70 persen pemilih tercatat menggunakan hak suaranya.
Jumlah itu mencapai sekitar 14,7 juta pemilih dari total 21 juta pemilih terdaftar.
Jumlah itu tercatat mengungguli jumlah total pemilih dalam pemilu tahun 2018 lalu, yang totalnya mencapai 12,3 juta pemilih yang menggunakan hak suara.
Editor: Do