SEKILASRIAU.COM – Kondisi jalan Rangau KM 15, Desa Buluh Manis Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis rusak parah.
Diketahui sebelumnya, warga sekitar jalan Rangau sudah meminta agar jalan tersebut segera diperbaiki.
Namun, jalan yang merupakan akses utama menghubungkan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) serta Rokan Hulu (Rohul) itu tak kunjung diperbaiki.
Sempat terlibat konflik sosial perihal Jalan Rangau yang rusak parah itu.
Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Witmiko melakukan pertemuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Atas hal tersebut Gubernur Riau, Drs, H, Syamsuar, M.Si saat diwawancarai seusai Acara perayaan HUT PGRI ke 77 tersebut menyebutkan Itu kan kata kalian aja bilang Jalan tersebut merupakan Tingkat Provinsi.
“Nanti kita cek apakah Jalan tersebut Tingkat Provinsi atau tidak,” kata Syamsuar yang juga mantan Bupati Kabupaten Siak 2 periode ini dengan singkat, dikutip dari monitorriau.com.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Provinsi, Hardianto saat ditemui atas kerusakan Jalan Rangau tersebut mengatakan Itu statusnya memang Jalan Provinsi namun karena keterbatasan anggaran menjadi terkendala ditangani.
“Tetapi kondisi Jalan tersebut sangat parah, maka perlu kita prioritaskan, tetapi kendalanya kita DPRD bersama Pemerintah Provinsi Riau sudah mengesahkan APBD Tahun 2023,” ujarnya, dikutip dari monitorriau.com.
Ditambahkannya, Namun nanti kita bisa lakukan pemeliharaan di Jalan Rangau tersebut terlebih dahulu, nanti diarahkan UPT disana ada anggaran Swakelola agar bisa dilakukan penanganan sementara dan tidak terlalu rusak parah.
“Terpenting itu bantu kami bisa dari Masyarakat, LSM dan Pemerintah setempat untuk membuat resmi kepada Pemerintah Provinsi maupun DPRD atas kerusakan Jalan Rangau tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, dikutip dari riauaktual.com, puluhan masyarakat Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis hadang belasan mobil dum truk milik perusahaan Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Pemicu diduga dikarenakan jalan Rangau saat ini mengalami kondisi yang sangat rusak parah.
“Kami puluhan masyarakat tergabung dari desa Petani dan Buluh Manis menghentikan mobil dum truk karena kami nilai perusahaan PT PHR tidak peduli dan tidak menanggapi keresahan akibat rusaknya jalan Rangau saat ini,” kata tokoh masyarakat Buluh Manis, Sukardi di lokasi, Sabtu, (21/5/2022) kemarin.
Dikatakannya, bahwa aksi penghadangan belasan mobil dum truk sikap spontanitas masyarakat.
Menurutnya, masyarakat tidak tahan lagi dengan kondisi kerusakan jalan Rangau. Bahkan jika hujan datang, maka lobang- lobang jalan berubah jadi kolam dan mengancam keselamatan pengendara yang melintas.
“Dan sebaliknya apabila cuaca panas maka serangan debu tebal menjadi tantangan warga setiap hari. Kami tak tahan lagi menghirup debu setiap hari. Untuk itu kita gelar aksi damai ini agar pihak PT PHR bisa datang ke lokasi guna duduk bersama mencari solusi,” tegas Sukardi.
Selain itu, dijelaskannya, bahwa pihaknya meminta adanya komitmen pihak perusahaan PT PHR dalam merawat jalan Rangau ini. Sehingga tidak menimbulkan keluhan bagi warga sekitar.
“Sebelumnya sudah ada pertemuan antara pihak Ninik Mamak Buluh Manis dengan pihak PHR di kantor desa Buluh Manis dan kemudian pihak Karang Taruna juga sudah melayangkan surat kepada pihak PHR agar segera melakukan perbaikan jalan. Namun ditunggu sampai berbulan bulan tidak ada realisasinya. Apakah menunggu jatuh korban dulu barulah diperbaiki jalan tersebut,” kesal Sukardi.
Setelah beberapa warga menyampaikan beberapa usulan pihak PHR yang diwakili Luthfi didampingi Farhan menyampaikan terkait komitment secara tertulis bukanlah wewenangnya.
Namun segala usulan warga menjadi catatan penting dan akan segera direalisasikan di lapangan.
“PHR bekerja selalu patuh dan taat dengan cara kerja,namun hal ini menjadi masukan bagi kami .Dan perbaikan jalan Rangau sudah diprogramkan hanya saja terkendala masalah material. Masyarakat kami mohon bersabar menunggu proses ,” kata Luthfi dihadapan puluhan masyarakat menggelar aksi.
Editor: Do