SEKILASRIAU.COM – Sejumlah warga Kelurahan Buluh Kasab, Kota Dumai bongkar paksa 2 buah pintu air yang terpasang di sekitaran jalan Datuk Laksamana, Senin (25/12).
Pintu air tersebut dibongkar dinilai warga menjadi bagian dari salah satu penyebab rumah mereka terendam akibat hujan deras yang melanda lebih kurang 3 Jam.
Pembongkaran paksa itu diketahui dari video yang beredar di group-group WhatsApp serta beberapa video yang diterima redaksi media ini.
Dalam video, di pintu air pertama tampak sejumlah warga membobol sekatan parit yang terbuat dari beton dengan cara manual.
Warga membobol pintu air tersebut dengan alat seadanya secara bergantian. Di sana juga tampak genangan air yang terhambat untuk mengalir menuju ke laut akibat dari sekatan.
Berdasarkan pengakuan dari warga, pintu air tersebut diduga dibuat oleh Pemko Dumai melalui Dinas PUPR.
Lebih kurang sekira 2 jam warga bergotong-royong, akhirnya pintu air itu jebol dan tampak air dengan deras mengalir.
Pintu air pertama yang dibongkar ini, warga menemukan 3 buah paralon. Dari pengakuan warga juga paralon tersebut berukuran lebih kurang 10 Inci untuk lubang mengaliri air ke parit tersebut.
Selanjutnya, di pintu air yang kedua warga memaksa membuka dengan bantuan mobil yang melewati di jalan tersebut dan ditarik menggunakan tali sling baja.
Setelah terbongkar, dalam video juga tampak air mengalir dengan normal.
Inisiatif Warga
Salah satu warga Kelurahan Buluh Kasab bernama Faisal mengaku kecewa dengan dibangunnya pintu air seperti itu.
Ia menduga karena pintu air tersebut rumah-rumah warga sekitar menjadi terendam akibat hujan ini.
Terkait hujan seperti ini, kata Faisal, rumah warga biasanya tidak terendam.
“Kalau hujan saja seperti ini tidak pernah, kita merasa air naik ini hanya karena air pasang, namun tidak separah ini,” ujar Faisal, saat ditemui awak media, Senin (25/12).
Pembongkaran pintu air ini, ungkap Faisal, adalah inisiatif dari warga.
“Pintu air yang pertama ini kita bobok, yang satu lagi dibantu tarik pakai mobil menggunakan sling,” jelasnya.
Dalam pantauan media ini, setelah kedua pintu air ini berjalan normal, air yang merendam rumah-rumah warga mulai berkurang.
“Alhamdulillah berkurang langsung,” ungkap salah satu warga yang diketahui bernama Rip. *