Di Mediasi LAMR Dumai, Akhirnya Kontrak Belasan Sekuriti di PT PGN Disetarakan

Di Mediasi LAMR Dumai, Akhirnya Kontrak Belasan Sekuriti di PT PGN Disetarakan
Foto bersama setelah dilakukan pertemuan di gedung LAMR DUMAI

SEKILASRIAU.COMKontak belasan pekerja sekuriti di PT PGN akhirnya disetarakan setelah di mediasi Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai.

Sebelumnya belasan tenaga Satpam PT Prabu merasa diintimidasi dan kaget menerima dokumen kontrak yang bervariasi seperti 3 bulan, 6 bulan serta 12 bulan.

Setelah disetarakan, Sekretaris LAMR Kota Dumai Datuk Januarizal mengapresiasi kebijakan Pimpinan PT Perkasa Abdi Bhuana (Prabhu) karena mengakomodir keinginan belasan pekerja di PT PGN itu.

Manajemen perusahan memberikan keputusan kepada 13 tenaga sekurity ini berkontrak hingga Desember 2024.

“Kami apresiasi dan lega akhirnya pihak perusahaan dapat menyetujui harapan dari LAMR. Artinya kita sama-sama membela hak masyarakat untuk bekerja secara ideal dan didukung penuh oleh PT Prabhu,” kata Januarizal didampingi Sekretaris Majelis Kerapatan Adat Ahmad Khadafi dan Penyelaras Bidang Ketenagakerjaan serta Koperasi DPH LAMR Dumai Tengku Said M Rozali, saat dilakukan pertemuan bersama Project Manager Bidang Pengamanan PT Prabhu Arrigo Hagi Rushdie dan Koordinator Pengamanan Nasional Rasbangun digedung LAMR Dumai, pada Rabu (20/3/24) kemarin sore

Sementara itu, Project Manager Bidang Pengamanan menjelaskan bahwa PT Prabhu sudah menjadi Vendor PT Pertamina Gas Negara (PGN) bidang pengamanan sejak 2018 lalu. Dan menindaklanjuti persoalan ini, Arrigo mengakui Prabhu sepakati melakukan penandatanganan kontrak kerja 13 pekerja Satpam hingga Desember 2024.

Dikatakannya, masa kerja bisa diperpanjang apabila sekurity mampu memenuhi target kerja ditetapkan, salah satu terkait postur tubuh dan kinerja.

“Kami senang bisa silaturahmi ke LAMR Dumai ini dan kebetulan saya sudah membawa kontrak kerja yang akan ditandatangani oleh teman teman sekurity dengan masa kerja hingga Desember 2024,” ujar Arrigo.

Terkait ketentuan dalam membuat komitmen kerja ini, diakui Arrigo bahwa perusahaan terus menyesuaikan peraturan dengan kebutuhan dan kondisi terkini. Termasuk salah satu aturan bagi tenaga sekurity harus memiliki postur tubuh yang ideal.

Agar postur tubuh sekurity terjaga tetap ideal, PT Prabhu menjalankan program Samapta atau pelatihan kebugaran setiap 6 bulan sekali, ditambah lagi medical chek up rutin dan penilaian fisik.

“Setiap tahun ketentuan terus mengalami perubahan. Postur tubuh dirasa harus ideal karena tenaga satpam mesti siap siaga kapan dan dimanapun saja. Karena itu kami menjalankan program kebugaran sebagai nantinya tolak ukur dalam perjanjian kerja,” sebutnya.

Program Samapta dan kinerja ini nantinya akan menjadi tolak ukur dan dasar pertimbangan perusahaan dalam melakukan perpanjangan kontrak.

Setelah melalui mediasi dan dua kali pertemuan akhirnya permasalahan tenaga sekurity di PT PGN ini bisa selesai dan berakhir dengan baik antara PT Prabhu dengan pekerja. ***