Diduga Tak Dapat Kalahkan Paisal dengan Money Politik, Yudi: Kini Mereka Pakai Cara Fitnah

Diduga Tak Dapat Kalahkan Paisal dengan Money Politik, Yudi: Kini Mereka Pakai Cara Fitnah
Pemuda Pancasila Kota Dumai, saat berkumpul di Markas PAS

SEKILASRIAU.COMDinamika Pilkada Dumai tahun 2024 sepertinya mulai memanas menjelang seminggu tahapan hari pencoblosan. Kali ini adanya dugaan fitnah keji yang ditujukan terhadap Paslon nomor urut 3.

Ketua PAC Pemuda Pancasila, Kecamatan Dumai Barat, Yudiandra, didampingi sekretaris Jonaidi, sangat menyayangkan hal ini terjadi. Serangan keji ini langsung mengarah ke pribadi.

“Memang dalam pemberitaan dibuat inisial P, tapi salah satu kontestan Pilkada Dumai itu namanya Paisal dan itu adalah Cawako yang kami perjuangkan di Pilkada Dumai ini,” ujar Yudi, sapaan ketua tersebut, Rabu (20/11/2024).

Dikatakan Yudi, sebelumya beredar informasi adanya money politik, untuk mengantisipasi cara kotor tersebut, tim pemenangan Paslon nomor urut 3 membuat strategi mencegah hal itu terjadi dengan cara memasang kaki di setiap pelosok Kota Dumai.

“Pasang kaki di setiap pelosok Kota Dumai ini untuk mencegah adanya money politik. Ini juga untuk menjaga Pilkada Dumai agar bersih,” ujar Yudi.

Menurut Yudi, cara ini terhendus, sehingga dinilai menjadi suatu penghalang untuk bersaing dengan Paslon nomor urut 3. Namun baru-baru ini ada pemberitaan dugaan fitnah langsung menjurus ke pribadi.

“Ini fitnah yang kesekian kali. Kemarin ada isu kalau Paslon 3 menang, pedagang pasar bundaran akan dipindah, trus program kesehatan selama memimpin tidak berjalan. Nah kali ini dugaan pelecehan dan banyak hal lain lagi,” ucap Yudi.

Menurut Yudi, cara ini tidak baik dalam menciptakan Pilkada damai di Dumai yang sepertinya ditunggangi. Apalagi soal laporan dugaan tersebut belum terbukti masih dalam proses, kok ada yang membuat gaduh sampai isunya mau buat aksi demo di Gedung LAM.

“Apa karena tidak dapat cara mengalahkan Paisal dengan bermain money politik dan harus pakai tebar fitnah atau hanya ingin merusak Pilkada Dumai yang damai?, tanya Yudi, merasa kesal.

Ketua PAN Dumai

Bukan hanya salah satu relawan pemenangan nomor urut 3, Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Dumai, H Hasrizal juga menyayangkan hal ini terjadi.

Ditegaskan Hasrizal, pola-pola kotor yang diduga dilakukan pendukung salah satu pasangan calon di Pilkada Dumai sudah sangat keterlaluan. Mereka sengaja membuat panas suasana Pilkada melalui pelaporan kasus yang belum jelas kebenarannya.

“H-7 Pilkada Dumai mereka membuat laporan yang sangat merugikan pasangan H Paisal-Sugiyarto. Mereka jangan membuat panas suasana Pilkada Dumai. Apa yang mereka lakukan itu patut diduga erat kaitannya dengan kepentingan Pilkada. Mereka ingin menghancurkan nama baik Paslon yang kita usung dengan perkara yang belum pasti kebenarannya,” tegas H Hasrizal dengan nada keras, Selasa (19/11/24) tadi malam.

Menurut H Hasrizal, pihaknya sangat menghormati proses hukum, termasuk adanya pelaporan di Mapolda Riau. Hanya saja tentu harus tetap mengedepankan praduga tidak bersalah. Apalagi kejadian yang dilaporkan itu peristiwanya sudah cukup lama.

“Makanya kita melihat ada muatan politis dibalik pelaporan dengan tuduhan pelecehan itu. Ini tuduhan yang sangat serius dan sangat keji sekali. Kita bersama Partai Koalisi akan mengambil langkah hukum,” tegas Hasrizal

Disampaikan Hasrizal, pelaporan yang ditindaklanjuti dengan sejumlah pemberitaan itu terindikasi memang bertujuan untuk kepentingan politik Pilkada Dumai 2024. Targetnya membangun opini negatif terhadap pasangan H Paisal-Sugiyarto.

“Kita bisa membaca kemana arahnya. Ini dimainkan kelompok salah satu pendukung kompetitor kita. Sayangnya, cara-cara yang mereka lakukan sangat tidak beradab,” ujar Hasrizal

Diberitakan sebelumnya kuasa hukum pelapor, Sardo M Manullang kepada media menyebutkan tindakan tak pantas terhadap KA itu terjadi sejak 2019-2020.

“Laporan masih berbentuk Dumas (pengaduan masyarakat). Namun kami menegaskan bahwa fokus kami adalah melindungi korban dari intimidasi dan mengungkap kebenaran atas dugaan pelecehan ini,” tegas Sardo. (Red)