SEKILASRIAU.COM – General Manager (GM) Simon Panjaitan yang diketahui baru menjabat di PT Wilmar menggantikan Rachmadsyah akan berurusan dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai.
Pasalnya, PT Wilmar salah satu perusahaan besar di Kota Minyak yang dipimpin oleh GM Simon Panjaitan itu dituding LAMR Dumai sebagai biang kerok atas kehilangan pekerjaan belasan orang sekuriti anak tempatan.
Sebagai informasi, belasan sekuriti itu telah bertahun-tahun mengabdi namun tidak dipekerjakan lagi setelah PT Wilmar Nabati Indonesia (WINA) Dumai menggantikan perusahaan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP).
Informasi tersebut diketahui setelah belasan sekuriti mengadu nasibnya di LAMR Dumai beberapa waktu lalu.
Namun belum diketahui pasti jadwal pemanggilan managemen PT Wilmar oleh LAMR Dumai.
Sementara itu, PT Wilmar Dumai sendiri sampai saat ini belum angkat bicara terkait persoalan ini.
Kepada Sekilas Riau, Ahmad, seorang warga Dumai menanggapi persoalan ini dengan serius. Lantaran yang kehilangan pekerjaan bukanlah 1 atau 2, melainkan belasan orang warga tempatan.
“Seharusnya apabila ada pergantian perusahaan atau apapun itu, pekerja lama harus diprioritaskan. Apalagi kita dengar mereka telah mengabdi bertahun-tahun di sana. Kok mereka tidak dipakai lagi. Bukan satu orang, ini sampai belasan,” kata Ahmad.
Ahmad juga mengapresiasi LAMR Dumai yang sangat respon dalam hal menampung keluhan persolaan anak tempatan.
Menurut Ahmad, LAMR Dumai yang menuding Wilmar sebagai biang kerok dari persoalan ini sudahlah tepat, mengingat perusahaan besar tersebut tentunya memahami betol soal regulasi.
“Sekelas Wilmar tidak mungkin tak paham dengan regulasi. Perusahaan besar tu wak,” ujar Ahmad.
Ahmad berharap persoalan ini dapat segera diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Apalagi perusahaan BUJP yang menang tender melalui hak jawab di salah satu media mengungkapkan alasan tidak diperkejakan lagi belasan sekuriti lama dengan alasan privasi.
“Nah ini yang menjadi pertanyaan besar. Apa ada tekanan atau sesuatu yang disembunyikan. Kita berharap persoalan ini dapat selesai dengan kekeluargaan,” harapnya.
LAMR Dumai Sebut Wilmar Biang Kerok
Sebelumnya telah tayang, LAMR Kota Dumai menilai Wilmar adalah biang kerok dari belasan sekuriti yang kehilangan pekerjaan.
Hal itu disampaikan oleh seorang unsur Sekretaris Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kota Dumai, Datuk Akhmad Khadafi saat menerima keluhan belasan pekerja tersebut.
“Wilmar Dumai harus bertanggung Jawab terkait persoalan ini,” ujar Datuk Khadafi, kepada Sekilas Riau, di gedung LAMR Dumai, Jumat (3/1/2025).
Dijelaskan Datok Khadafi, belasan pekerja sekuriti yang kehilangan pekerjaan ini lantaran pertukaran Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang dilelang oleh pihak Wilmar.
Seharusnya, pekerja lama yang telah berkecimpung bertahun-tahun mengabdi tetap menjadi prioritas. Apalagi mereka juga anak tempatan.
“Dalam waktu dekat kami akan memanggil pihak Wilmar. Kami menduga perusahaan tersebut biang kerok persoalan ini,” pungkas Datuk Khadafi. (Red)