Tawar Menawar Terjadi Saat 12 Eks Sekuriti Dipanggil PT Wilmar Usai Aksi Demo Jaga Marwah

Tawar Menawar Terjadi Saat 12 Eks Sekuriti Dipanggil PT Wilmar Usai Aksi Demo Jaga Marwah
AG Tias (Pegang Mic), salah satu tokoh serta seniman di Kota Dumai saat ikut orasi jaga marwah di PT Wilmar

SEKILASRIAU.COMTawar menawar terjadi saat 12 orang eks sekuriti mendadak dipanggil PT Wilmar usai aksi demo jaga marwah yang dilakukan LAMR Dumai bersama elemen masyarakat serta Ormas pada Senin (10/2/2025) kemarin.

Hal itu diungkapkan oleh seorang dari belasan eks sekuriti yang enggan disebut namanya kepada Sekilas Riau. Berawal dari pengakuan dipanggil seorang perwakilan kepala satpam di PT Wilmar bernama Suprayetno.

“kami 12 orang dipanggil oleh Suprayetno, seorang perwakilan kepala sekuriti di PT Wimar untuk dapat menghadap di KID Pelintung besok,” ujarnya, Senin (10/2/2025) sore.

Mereka (Eks Sekuriti_Red) mengira pemanggilan tersebut merupakan angin segar yang akan didapatkan setelah adanya aksi unjuk rasa. Namun ternyata perkiraan itu tidak sesuai dengan harapan.

“Setelah koordinasi dengan LAMR Dumai, Kami 12 orang sepakat datang ke KID. Kami juga bertemu dengan Pak Andi Krisna dan di sana terjadi tawar menawar akan memasukkan kami bekerja, akan tetapi hanya sebagian menjadi satpam dan lainnya bekerja di dermaga sebagai outsourcing,” ungkapnya.

Tawaran itu langsung ditolak, mengingat mereka telah mengadukan nasibnya dari awal kepala Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai.

“Sepakat kami tolak, mengingat perjuangan kami dari awal sama Lembaga Adat,” bebernya.

Menurutnya, dijadikan sebagai outsourcing di dermaga telah menjatuhkan sertifikasi mereka dibidang pengamanan.

“Basic yang kami punya pengamanan dan akan dijadikan pengikat tali kapal. Soal upah juga tidak karuan, berapa kapal masuk nanti itu gaji yang kami didapatkan. Kontraknya juga kalau tak salah 2 bulan gitu,” terangnya.

Pertemuan dikedai Kopi

Esoknya Rabu 12 Februari 2025, eks sekuriti itu juga mengaku kembali ditawarkan hal yang sama oleh Suprayetno seorang perwakilan kepala sekuriti di PT Wilmar.

“Hari ini kami ketemu lagi sama Suprayetno dan ia kembali menawarkan pekerjaan tersebut. Kami tetap dalam pendirian. Semua urusan dengan LAMR Dumai. Kami juga tidak mau nantinya akan terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucapnya, Rabu (12/2/2025).

Saat dikonfirmasikan, Andi Krisna, salah satu manager PT Wilmar Dumai, membenarkan adanya pemanggilan 12 sekuriti tersebut.

Dikatakan Andi Krisna, pemanggilan untuk mengakomodir mereka bekerja di wilayah Pelintung.

“Benar kami ada panggil 12 security. Untuk mengakomodir mereka bekerja sebagai tenaga outsourcing di Wilayah Pelintung,” terang Andi Krisna, Selasa (11/2/2025).

Terkait pemanggilan tidak diketahui pihak LAMR Dumai, Andi Krisna membantanya.

“Perihal ini sudah di ketahui pihak LAMR melalui Humas Pak Marwan,” tungkas Andi Krisna.

Perwakilan Sekuriti Wilmar Suprayetno

Sementara itu, Suprayetno, saat dikonfirmasi terkait pemanggilan 12 eks sekuriti soal adanya tawar menawar pekerjaan seperti enggan merinci secara detailnya dan mengarahkan pertanyaan itu ke Humas Wilmar.

“Mohon maaf saya tidak bisa menjawab terkait ini, mungkin bapak bisa lansung ke Pak Marwan,” tulis Suprayetno.

Ditanya terkait pertemuan hari ini dan menawarkan pekerjaan itu kembali, Suprayetno mengaku hanya duduk bersama rekan 11 orang eks sekuriti sebagai anggota serta atasan dan bukan secara resmi.

“Tadi saya duduk sama rekan-rekan 11 orang tersebut hanya sering2 ngopi sebagai anggota dan atasan bukan secara resmi, Mungkin besok ada acara resmi di pendopo LAM yang dihadiri oleh GM kami,” tambahnya.

Sedangkan GM Wimar, Simon Panjaitan, ditanya mengenai adanya pemanggilan 12 eks sekuriti ini, hingga artikel diterbitkan belum memberikan tanggapannya.

Berawal dari LAMR berakhir di LAMR Dumai

Mengetahui hal ini, Panglima Tameng Adat LAMR Dumai, Tengku Dedek Iskandar, mengucapkan terima kasih kepada 12 orang eks sekuriti yang tetap teguh dalam pendirian dan menjaga adab.

“Persoalan ini berawal dari LAMR Dumai, biarlah berakhir di LAMR Dumai juga,” kata Tengku Dedek.

Awalnya, kata Tengku Dedek, pemanggilan 12 eks sekuriti dikiranya LAMR Dumai tidak mengetahui, namun setelah beberapa saat dirinya baru mendapatkan informasi.

“Saat dikonfirmasi semalam, memang kita tidak mengetahui pemanggilan 12 sekuriti itu. Akan tetapi setelah dikroscek ternyata memang ada,” tutur Tengku Dedek.

Tengku Dedek berharap pihak PT Wilmar tidak berupaya mencoba hal-hal yang akan dapat memicu kembali konflik.

“Point-point semuanya telah jelas dan selesaikanlah di gedung LAMR bersama Datuk Seri. Ayo kita sama-sama jaga adab di tanah melayu ini,” pungkasnya. (Red)