Berita  

PT Sari Dumai Sejati Sabet Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang Riau Downstream Challenge 2025

PT Sari Dumai Sejati Sabet Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang Riau Downstream Challenge 2025
PT Sari Dumai Sejati Sabet Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang Riau Downstream Challenge 2025

SEKILASRIAU.COM – PT Sari Dumai Sejati (SDS), unit bisnis Apical Group, sukses meraih dua penghargaan prestisius dalam ajang Riau Downstream Proposal Project Challenge 2025 yang digelar di Mariana Resort, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, (14/6/2025).

Ajang ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi Riau dan Bank Indonesia sebagai upaya mempercepat hilirisasi industri, menarik investasi, dan memperkuat posisi Riau sebagai pusat pengolahan berkelanjutan nasional.

Dalam kompetisi ini, PT SDS berhasil membawa pulang dua penghargaan penting:

– Peringkat Kedua Kategori Penanaman Modal Asing (PMA)

– Penghargaan Khusus Inovasi dan Teknologi, atas kontribusi perusahaan dalam menghadirkan solusi berbasis teknologi untuk pengembangan industri hilir.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Riau, H. Helmi D, mewakili Gubernur Riau. Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Riau, Panji Ahmad, turut hadir secara virtual.

Dalam sambutannya, Helmi D menekankan pentingnya hilirisasi sebagai motor penggerak ekonomi daerah.

“Selamat kepada seluruh penerima penghargaan. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk terus berinovasi dan memperkuat peran dalam industri hilir,” ujarnya.

Ia menambahkan, hilirisasi komoditas unggulan seperti kelapa, sawit, dan sagu diyakini mampu menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program yang dimulai sejak Januari 2025 ini diikuti lebih dari 40 perusahaan. Setiap peserta diminta mengajukan proposal resmi berisi rencana investasi dan strategi hilirisasi yang telah atau akan dijalankan.

Proses seleksi dilakukan secara ketat melalui penilaian lapangan oleh tim lintas sektor yang terdiri dari unsur pemerintah dan akademisi. Kriteria penilaian mencakup kualitas proposal, pemanfaatan teknologi, dampak lingkungan, kemitraan dengan UMKM, hingga kontribusi terhadap ekonomi daerah.

Editor: Redaksi