Manager HSSE RU II Dumai Syahrial Okzani Hadiri Audiensi Pembahasan Assembly Point di Tanjung Palas

Manager HSSE RU II Dumai Syahrial Okzani Hadiri Audiensi Pembahasan Assembly Point di Tanjung Palas
Foto Audiensi Pembahasan Assembly Point di Kantor Kelurahan Tanjung Palas

SEKILASRIAU.COMPemerintah Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, menggelar audiensi bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai terkait pembahasan Assembly Point atau titik kumpul evakuasi bagi masyarakat, Senin (24/11/2025) pagi.

Pertemuan yang berlangsung di lantai II Kantor Kelurahan Tanjung Palas itu dihadiri langsung Manager HSSE RU II Dumai Syahrial Okzani beserta jajaran.

Hadir pula Lurah Tanjung Palas Untung Efendi, Ketua LPMK Bambang Hendriyanto, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan para ketua RT, serta sejumlah masyarakat setempat.

Dari pantauan di lokasi, audiensi berjalan dinamis dengan diskusi terbuka antara pihak perusahaan, ketua RT, dan warga.

Pembahasan difokuskan pada lokasi-lokasi yang dianggap paling strategis dan layak dijadikan Assembly Point tambahan untuk kebutuhan evakuasi masyarakat.

Manager HSSE RU II Dumai, Syahrial Okzani, menyampaikan apresiasi atas berbagai masukan yang diberikan warga terkait kebutuhan titik kumpul evakuasi di lingkungan Tanjung Palas.

Ia menegaskan bahwa penetapan titik evakuasi merupakan bagian penting dari sistem kesiapsiagaan darurat, apalagi posisi Tanjung Palas berada dekat dengan area operasional kilang.

“Pemahaman bersama ini penting agar masyarakat dapat segera mendapatkan perlindungan jika terjadi keadaan darurat,” ujarnya.

Menurutnya, kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan agar jalur evakuasi dan titik kumpul dapat berfungsi secara optimal.

Ia juga menjelaskan bahwa Assembly Point yang sebelumnya berada di sekitar Masjid Nurul Hidayah merupakan titik sementara untuk evakuasi warga ke muster point yang terletak di Sasana Suka Kompleks Bukit Datuk.

“Assembly Point itu hanya titik kumpul sementara sebelum warga dievakuasi ke muster point,” jelasnya.

Syahrial kembali menegaskan komitmen pihak perusahaan untuk menerima masukan masyarakat terkait penambahan titik kumpul evakuasi.

“Keselamatan warga adalah prioritas kami. Kami membuka pintu untuk menetapkan atau menambahkan Assembly Point secara bersama-sama,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua LPMK Tanjung Palas, Bambang Hendriyanto, menilai bahwa lokasi Assembly Point harus benar-benar strategis dan mudah dijangkau seluruh warga.

Di kesempatan berbeda, Bambang juga mengingatkan bahwa setiap keputusan yang menyangkut keselamatan dan kenyamanan masyarakat perlu dibahas melalui komunikasi dan koordinasi bersama warga setempat agar hasilnya tepat dan dapat diterima semua pihak.

Di akhir Audiensi, Lurah Tanjung Palas Untung Efendi, berharap segala masukan masyarakat dapat ditampung pihak perusahaan.

Sebelumnya diketahui, pembahasan Assembly Point mencuat setelah adanya penunjukan titik kumpul di area Masjid Nurul Hidayah.

Lokasi tersebut dinilai tidak relevan bagi warga Tanjung Palas karena dianggap tidak memadai serta tidak sesuai dengan kebutuhan evakuasi masyarakat setempat. Apalagi dengan jumlah yang padat.