Pekanbaru (sekilas riau) — Persoalan kemiskinan merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh setiap negara di dunia, baik di negara maju maupun berkembang, seperti Indonesia. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan angka kemiskinan tersebut.
Dan Sempena Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional atau International Day for the Eradication of Poverty diperingati setiap tanggal 17 Oktober ini diharapkan dapat menjadi suatu momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global terkait masalah kemiskinan ekstrim dan upaya pemberantasannya.
Dan untuk tahun ini PBB mengangkat tema peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional tahun 2023 yakni ‘Decent Work and Social Protection: Putting Dignity in Practice for All’, atau ‘Pekerjaan Layak dan Perlindungan Sosial: Menerapkan Martabat Bagi Semua Orang’.
Tema ini diambil dari realita bahwa orang-orang yang terjebak dalam kemiskinan ekstrem sering kali bekerja dengan waktu yang lama dan melelahkan. Apalagi upah yang diterima tidak sebanding dengan kerja kerasnya. Alhasil, penghasilan yang didapat belum bisa menghidupi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.
Tema tersebut juga menyerukan tentang pekerjaan yang layak dan perlindungan sosial bagi semua orang. Selain itu, juga menekankan bahwa pekerjaan yang layak harus memberdayakan masyarakat dengan memberikan upah yang adil dan kondisi kerja yang aman.
Sejalan dengan itu Bacaleg DPR RI dari Partai PDI Perjuangan, Hj Dewi Juliani SH secara tegas siap untuk memimpin berbagai gerakan sosial untuk mengakhiri kemiskinan.
Bahkan, dengan tekadnya, ia terus membangun keberlanjutan dalam upaya pemberantasan kemiskinan, memberikan harapan kepada masyarakat kurang beruntung, dan membantu membangun masa depan yang lebih baik bagi mereka.
” Hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia, sebuah kesempatan bagi kita semua untuk bersama-sama berkomitmen menciptakan dunia yang lebih adil dan bebas dari kemiskinan,” jelasnya.
Dalam usahanya untuk pemberantasan kemiskinan, Dewi Juliani berfokus pada pembangunan keberlanjutan, menciptakan solusi jangka panjang untuk masalah kemiskinan.
Dewi Juliani, berdedikasi memimpin gerakan sosial yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Dalam perang melawan kemiskinan, Dewi Juliani menginspirasi untuk bersatu demi membangun masa depan yang lebih baik, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk kehidupan yang lebih sejahtera.
” Intinya, kita dapat memimpin perubahan yang akan membantu masyarakat yang kurang beruntung dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih cerah,” ungkap Dewi Juliani.
Dewi Juliani adalah sosok yang aktif dan penuh semangat dalam menjalankan kegiatan sosial. Dia menjadi sumber inspirasi dalam dunia kemanusian dengan selalu siap membantu dan memberikan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan.
” Berbagai upaya terus dilakukan, dan kepada seluruh warga masyarakat marilah sejak dini kita membumikan prinsip ‘Bantu Orang yang Memerlukan’, menjadi teladan bagi kita semua dalam memberikan dukungan kepada mereka yang memerlukan,” ajak Dewi Juliani.
Menurutnya, dengan prinsip ‘Bantu Orang yang Memerlukan’, tersebut diharapkan dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial yang kerap dilakukan.
” Ingat.. Dengan selalu siap membantu dan memberikan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan ini adalah sumber inspirasi dalam dunia kemanusian, menunjukkan bagaimana satu individu dapat membuat perbedaan yang signifikan,” tegas Dewi Juliani. ***