SEKILASRIAU.COM – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar menjadi isu panas yang melanda Kota Dumai dalam dua pekan terakhir. Antrean panjang kendaraan tampak mengular di berbagai SPBU sejak awal November hingga Sabtu (15/11/2025).
Kelangkaan BBM jenis solar tersebut juga dibenarkan oleh seorang sopir angkutan barang yang mengaku bernama Zidan.
“Iya bang, solar di Kota Dumai susah didapati sejak dua minggu ini,” ujarnya saat ditemui Sekilas Riau setelah mengisi BBM di SPBU COCO, Jalan Putri Tujuh, Dumai, Sabtu (15/11).
Kata Zidan, para sopir merasa heran dengan kelangkaan ini, mengingat Dumai merupakan kota yang memiliki salah satu kilang pemasok BBM terbesar di Indonesia.
“Padahal di kota ini ada perusahaan besar. Bahkan pemasok BBM terbesar untuk wilayah Sumbagut dan Kalimantan, tapi kami yang berada di daerah kok malah susah dapat minyak,” keluhnya sambil bertanya.
Akibat hal ini, memaksa sopir truk dan angkutan barang harus antre berjam-jam demi mendapatkan solar. “Kami para sopir ya harus rela antre panjang. Kalau tidak, tak dapat trip,” lanjut supir itu.
Dugaan Imbas Ledakan disertai kebakaran Kilang RU II Dumai
Di tengah perbincangan hangat terkait kelangkaan BBM ini, muncul dugaan akibat dari insiden ledakan disertai kebakaran di salah satu unit Kilang RU II Dumai beberapa waktu lalu.
Hal itu dikatakan seorang warga Dumai, Ahmad, saat berbincang-bincang di sebuah warung kopi bersama awak media.
“Bisa jadi kelangkaan BBM ini imbas dari ledakan kilang Dumai kemarin,” katanya.
Minimnya informasi resmi mengenai penyebab kelangkaan semakin memperkuat dugaan tersebut. “Setelah kejadian kebakaran kemarin langsung diumumkan stok aman. Tapi ketika sudah langka begini, tak ada penjelasan. Tentu jadinya warga menduga-duga,” ucapnya.
Pernyataan Pertamina Sebelumnya: Pasokan Aman
Sebelumnya, pasca kebakaran hebat di salah satu unit Kilang Pertamina Dumai pada awal bulan Oktober 2025 lalu, pihak perusahaan memastikan bahwa pasokan BBM tetap aman.
Pertamina Dumai juga memastikan stok Pertalite untuk wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) tidak terdampak, termasuk pasokan solar untuk Dumai – Siak serta avtur untuk Pekanbaru.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum tampak ada keterangan resmi dari pihak Pertamina terkait soal kelangkaan BBM jenis solar ini.
GM Pertamina RU II Dumai, Iwan Kurniawan, juga belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapannya.
Sikap “diam seribu bahasa” inilah yang menambah sorotan, terlebih setelah antrean panjang semakin sering terlihat di sejumlah stasiun. Apalagi di sebuah SPBU yang berhadapan langsung dengan pintu kilang Dumai hingga sampai ke bahu jalan. (Red)












