SEKILASRIAU.COM – Menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait dugaan backing oknum Bea Cukai dalam peredaran rokok ilegal di Kabupaten Karimun, seorang mantan aktivis, Iskandar, meminta agar perhatian serupa juga diberikan terhadap maraknya peredaran rokok ilegal di Dumai.
Menurutnya, apa yang disampaikan Menteri Purbaya menggambarkan kondisi serupa yang sudah lama terjadi di Dumai.
Bahkan, peredaran rokok serta minuman beralkohol tanpa pita cukai di Kota Dumai disebut sudah berlangsung belasan tahun tanpa penindakan tegas.
“Pernyataan Pak Menteri itu benar adanya. Hal yang sama juga terjadi di Dumai, bahkan mungkin lebih parah karena sudah berjalan belasan tahun. Kami minta perhatian serius dari Menteri Purbaya agar laporan kami juga ditindaklanjuti,” ujarnya, kepada Sekilas Riau, Sabtu (18/10/2025).
Ia menambahkan, informasi yang beredar menyebutkan bahwa di Dumai terdapat gudang khusus penyimpanan rokok ilegal yang beroperasi secara terselubung.
“Selama ini masyarakat hanya melihat razia kecil di warung-warung, tapi tidak pernah terdengar tindakan terhadap gudang besar atau cukong besar di balik bisnis haram ini,” tambahnya.
Pria kelahiran tahun 1986 itu berharap petugas segera turun ke Dumai untuk mengusut jaringan peredaran rokok serta minuman ilegal yang diduga kuat melibatkan oknum tertentu.
Backing Rokok Ilegal Orang Bea Cukai Sendiri
Sebelumnya diketahui telah diberitakan bahwa Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menerima keluhan masyarakat Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau terkait kinerja Bea Cukai Tanjung Balai Karimun.
Bea Cukai dikritik atas tindakannya mengawasi dan menindak rokok ilegal di wilayah tersebut.
Menurut pelapor, Bea Cukai cenderung merazia warung-warung kecil dan ketimbang membasmi distributornya langsung. Hal itu dinilai sama saja dengan membiarkan para cukong tetap melancarkan aksinya.
“Mereka (Bea Cukai) lebih banyak merazia warung-warung kecil daripada membasmi distributornya langsung. Ini sama saja tetap memberikan kehidupan bagi para cukong-cukong yang menjadi distributor terbesarnya. Mereka Bea Cukai seperti tutup mata dan telinga,” kata Purbaya membacakan laporan itu di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025) dikutip dari Detik.com
Purbaya berjanji menindaklanjuti laporan tersebut dan mengerahkan jajarannya di Kemenkeu.
Ia juga berkomitmen membasmi para cukong, yang disebutnya di-back up pihak Bea Cukai itu sendiri.
“Katanya banyak backingnya, backingnya paling orang Bea Cukai juga. Ada juga yang lain-lain, tapi yang jelas akan kita bereskan itu,” tegas Purbaya.
Purbaya menyebut pihaknya sudah menyiapkan tim khusus untuk membereskan persoalan rokok ilegal. Tim itu terdiri dari staf khususnya di Ditjen Bea Cukai hingga di Ditjen Pajak.
Menurut Purbaya, pihak Bea Cukai pasti mengetahui siapa saja oknum yang bermain dalam peredaran rokok ilegal. Purbaya akan meminta Bea Cukai di daerah menyetor nama para cukong, untuk kemudian ditindak secara hukum.
“Itu akan me-list, mereka kan tahu ini kan kayak gini kan pasti orang-orang Bea Cukai tau siapa sih cukong-cukongnya. Nanti saya suruh list di setiap daerah siapa cukong-cukongnya. Nanti kalau ada gangguan atau barang masuk dan link ke cukong tersebut, cukongnya kita proses, tutup Purbaya. (Red)