DLH Dumai Diduga Ingin Jatuhkan Petahana di Pilkada

DLH Dumai Diduga Ingin Jatuhkan Petahana di Pilkada
SS video dugaan air limbah di area PT ESM

SEKILASRIAU.COMLambannya respon Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dumai mengenai informasi adanya perusahaan yang diduga melakukan pencemaran kembali ditanggapi pedas seorang warga akrab disapa Fajrin.

Dikatakan Fajrin, sebagai instansi pemerintah yang mempunyai wewenang menangani serta mengetahui lebih detail baik segi perizinan maupun tata cara pengolahan dan pembuangan limbah mestinya memahami hal ini.

Katanya lagi, kalau seandainya ragu dengan adanya info yang diterima, harusnya DLH langsung turun ke lokasi dan memberikan klarifikasi ke publik. Sesuai dengan KIP, bukan lempar sana sini.

“Kalian itu bekerja dibayar rakyat, kalau ada informasi dari rakyat turun dong cek lokasi. Langsung kabarkan ke rakyat jangan beralasan wewenang sana sini,” kata Fajrin, kepada Sekilas Riau, Rabu (13/11/2204).

Lambannya respon dan kurangnya keterbukaan informasi dari DLH Dumai terkait hal ini, membuat Fajrin bertanya-tanya, apakah ada kaitannya dengan Pilkada.

Seharusnya, tambah Alfajrin, DLH Dumai menanggapi hal ini dengan cepat untuk menunjukkan respon pemerintah terhadap masyarakat, mengingat kepala daerahnya saat ini tengah mencalonkan diri.

“Nah ini malah sebaliknya, slow respon dan aksi. Jangan-jangan mau menjatuhkan Petahana di Pilkada,” tungkasnya mencurigai.

Sementara itu, Kadis LH Dumai, Agus Gunawan saat ditanya mengenai kelanjutan terkait dugaan limbah di PT Energi Sejahtera Mas (ESM) mengungkapkan baru menerima surat arahan dari LH Provinsi.

“Surat Arahan dari LH Provinsi baru Kami terima, segera Kami turun ke Lapangan,” tulis Agus Gunawan, via WhatsApp nya, Kamis (14/11/2024).

Ditanya kapan LH Dumai menerima surat tersebut, Agus Gunawan seperti enggan mengomentarinya.

Mengenai tanggapan diduga ingin menjatuhkan Petahana dalam Pilkada, Agus menjelaskan tidak ada sangkutannya.

Dinilai Lamban

Sebelumnya telah diberitakan, Pemko Dumai melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dinilai tidak serius menangani informasi dugaan air limbah di area PT Energi Sejahtera Mas (PT ESM).

Seorang warga Dumai yang akrab disapa Fajrin, menyayangkan kinerja Pemko Dumai dalam menangani hal ini. DLH dinilainya seakan mengulur-ulur waktu.

Padahal, kata Fajrin, video dugaan limbah tersebut telah diketahui DLH Dumai pada bulan September 2024 lalu.

“Parah ne kinerja DLH Dumai,” ujar Fajrin, kepada Sekilas Riau, Jumat (25/10/224).

Dijelaskan Fajrin, isu-isu mengenai lingkungan seharusnya segera ditangani dan tidak mengulur-ulur waktu. Efeknya akan menjadi penilaian yang tidak bagus.

Pihak perusahaan juga telah mengatakan urusan mengenai soal limbah untuk mempertanyakannya kepada DLH Dumai.

Sementara itu, Kadis DLH Dumai, Agus Gunawan, membenarkan belum menangani informasi video dugaan limbah di area PT ESM tersebut.

Agus menyebut akan segera turun ke lapangan dalam waktu dekat ini.

“Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan segera turun ke lapangan,” jelas Agus Gunawan, saat dihubungi Sekilas Riau, Jumat (25/10/2024).

Sebelumnya telah diberitakan munculnya video terbaru dugaan air limbah dari PT ESM anak Perusahaan Sinarmas CEPSA Pte Ltd di Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai.

Dalam video berdurasi 00.12 dan 00.23 detik itu, tampak air berwarna kehitaman mengalir dari sebuah saluran tertutup tumpukan bebatuan di pinggiran laut.

Selain berwarna hitam, air yang keluar diduga dari PT ESM salah satu anak perusahaan Sinarmas CEPSA Pte Ltd tersebut juga berbau tidak sedap. Juga sempat seperti mengeluarkan gas.

“Airnya kotor warna hitam dan baunya sangat menyengat. Tak lama kemudian ada keluar seperti gas gtu,” kata salah satu warga Dumai yang tidak mau disebutkan namanya kepada Sekilas Riau, Senin (23/9/2024).

Sementara itu, salah satu warga tempatan saat ditunjukkan video penampakan ini, mengatakan mengetahui benar lokasinya.

Dikatakannya, lokasi tersebut di area PT ESM, namun sangat sulit dilewati melalui jalur darat.

“Harus pakai sampan ke lokasi itu,” kata warga tempatan saat tim Sekilas Riau, melacak kebenaran dari video, Senin (23/9/2024). (Red)