SEKILASRIAU.COM – Gempa bumi bermagnitudo 5,2 di Provinsi Bali sebanyak 34 rumah warga dilaporkan rusak, Rabu (14/12/2022).
34 rumah warga yang rusak itu berada di Kabupaten Karangasem.
Hal itu diketahui dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Bali, melaporkan, sebanyak 34 rumah warga mengalami kerusakan setelah gempa bumi magnitudo M 5,2 per Rabu (14/12/2022), pukul 06.00 WIB, dikutip dari sindonews.com.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kerusakan rumah warga teridentifikasi di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Kubu, Manggis, Karangasem, Rendang, dan Bebandem.
Selain kerusakan, BPBD Kabupaten Karangasem juga melaporkan 2 warga mengalami luka-luka akibat peristiwa yang dipicu gempa dengan pusat 23 km timur laut Karangasem tersebut.
“Salah satu korban luka-luka akibat terkena air panas karena panik saat gempa. Kedua warga tersebut telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem,” kata Abdul dalam siaran pers, Rabu (14/12/2022).
Abdul mengatakan, hingga hari ini, BPBD setempat masih melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi terdampak.
Adapun gempa susulan atau aftershock termonitor sebanyak 21 kali dengan magnitudo terbesar 4,5.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini akibat aktivitas sesar naik Flores atau Flores back arc thurst.
“Dilihat dari analisis mekanisme sumber gempanya, terjadi mekanisme pergerakan naik,” tutur Abdul.
Kemudian, guncangan gempa yang dirasakan warga Karangasem, Provinsi Bali, juga dirasakan warga di kabupaten lain, bahkan hingga mereka yang berada di Nusa Tenggara Barat.
BMKG merilis intensitas kekuatan gempa dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) di wilayah Karangasem III – IV MMI, Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Barat III MMI, Tabanan, Kuta, Buleleng dan Lombok Timur II MMI.
Lebih lanjut Abdul mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa.
Pasalnya, peristiwa ini tidak dapat dideteksi dengan pasti dan dapat terjadi setiap saat.
“Warga yang wilayahnya berada di sekitar episenter gempa dapat melakukan pengecekan kondisi rumah sebelum memasukinya kembali. Setelah gempa Karangasem ini, BNPB dan BPBD Provinsi Bali terus berkoordinasi dan memonitor BPBD di wilayah terdampak,” jelas Abdul.
Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, Selasa (13/12/2022) sekitar pukul 17.38 WIB atau 18.38 WITA.
Titik gempa terdeteksi pada koordinat 8,29 derajat lintang selatan dan 115,62 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 Km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 km.
Editor: Do