Gempa Cianjur, Adik Dinar Candy Belum Ditemukan

Gempa Cianjur, Adik Dinar Candy Belum Ditemukan

SEKILASRIAU.COM – Salah satu keluarga dari DJ dan aktris Dinar Candy yakni sang adik, hingga kini belum ditemukan akibat gempa tersebut.

Diketahui, adik laki-laki Dinar Candy tengah menempuh pendidikan pesantren di Cianjur.

Merasa panik karena sang adik belum ditemukan, Dinar lantas memasang pengumuman di Instagram.

Ia mengunggah foto sang adik yang tampakĀ  mengenakan baju putih dan peci hitam. Melalui caption yang ditulis dalam unggahannya itu, Dinar meminta tolong kepada masyarakat Cianjur agar membantu menemukan adiknya.

Jika ditemukan dalam keadaan luka, Dinar meminta sang adik agar segera dibawa ke rumah sakit. Ia janji akan memberi imbalan kepada siapapun yang menemukan dan menolong adiknya itu.

“TOLOnG yang nemuin adik aku di pesantren AL-UZLAH cipanas cianjur hubungin +62 821 30858583. Kalau dia Luka atau apa tolong di bawa ke RS paling bagus nanti aku kasih imbalan .. sampe saat ini belom di gemek an tolong warga cipanas cianjur termukan adik aku @tetenggiri,” tulis Dinar Candy dikutip VIVA.

Di unggahan selanjutnya, Dinar menjelaskan bahwa semua nomor telepon keluarganya tidak bisa dihubungi, ia berdoa agar keluarga khususnya sang adik diberi keselamatan.

“Semua no HP gak aktif di sama selamat kan adik aku dan keluarga aku ya allah , Tolooong !! Kalau ada info atau apa kabarin kita ya yg lihat adik aku +62 821 30858583,” tulis Dinar Candy.

https://www.instagram.com/p/ClOIig7BliF/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Sebelumnya diketahui Korban Gempa Cianjur, 46 Meninggal Dunia ratusan warga terluka

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyatakan sebanyak 46 orang meninggal dunia.

Selain itu, korban luka-luka gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo itu sebanyak 700-an orang.

“Sekarang sudah ada 46 orang yang meninggal dunia dan sudah ada di RSUD Kabupaten Cianjur, dan kurang lebih 700-an orang luka-luka,” kata Kepala BNPB Suharyanto saat konferensi pers via Zoom bersama BMKG, Senin (21/11/2022) dikutip dari detikcom.

Dijelaskan Suharyanto, karena gempa terjadi pada siang hari hari, ditambah dengan kondisi rumah yang tidak tahan gempa, faktor tersebut membuat timbulnya banyak korban.

“Kita bayangkan saja ini siang hari kejadian, dan warga tinggal di rumah-rumah tidak tahan gempa, begitu ada gempa ya langsung ambruk,” ucapnya.

Suharyanto berharap hal tersebut menjadi PR bersama untuk ke depannya. Dia meminta agar ke depannya rumah-rumah di wilayah rawan gempa disiapkan yang tahan gempa.

“Ini jadi PR kita bersama bagaimana menyiapkan rumah – rumah tahan gempa yang sekarang sudah berdiri,” ujar dia.

Editor: Do