SEKILASRIAU.COM – Sebuah Masjid di segel oleh pendukung calon kepala desa (Cakades) yang kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) membuat heboh di jagat maya.
Kejadian itu diketahui di Desa Waley, Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Masjid itu disegel oleh warga yang calon kepala desa (cakades) dukungannya kalah saat pilkades.
Kapolsek Abuki AKP M Adi Ismanto mengatakan masjid tersebut disegel pada Kamis (3/11).
Awalnya Desa Waley menggelar pilkades dengan dua calon kepala desa.
Setelah pilkades, warga yang calonnya menang menyinggung pihak yang kalah melalui status di media sosial.
Warga yang merasa tersinggung akhirnya nekat menyegel masjid di desanya.
AKP Adi mengaku sudah menanyakan ke pihak yang kalah mengapa sampai harus menyegel masjid yang merupakan tempat ibadah.
“Jadi bahasa dari masyarakat bahwa kami pak ingin biar kami diakomodasi kembali begitu, diakomodasi kembali, diberi ruang untuk sama-sama kembali untuk membangun desa. Jadi kita berkoordinasi dengan kepala desa incumbent yang menang juga dalam pemilihan kepala desa kemarin,” kata AKP Adi, Sabtu (5/11/2022), dikutip dari news.detik.com.
AKP Adi mengatakan pihaknya sudah mengajak kedua belah pihak untuk bertemu pada Senin (7/11).
Kedua pihak akan diajak mencari solusi dari persoalan ini.
“Sehingga diputuskan bahwa hari Senin bersama Tripika di kantor desa jam 3 sore mempersatukan kembali warga yang sudah terpecah belah,” katanya.
Dua Pihak Akan Dipertemukan Senin Nanti
Kedua belah pihak yang bertikai saling menyindir di sosial media berujung penyegelan masjid direncanakan akan dipertemukan Senin (7/11) mendatang. AKP Adi Ismanto telah menyampaikan pertemuan tersebut kepada kepala desa yang terpilih.
“Terus dari pihak KUA yang menangani masalah agama kecamatan, tokoh-tokoh masyarakat di desa, pemerintah desa dalam hal ini perangkat-perangkat desa, termasuk masyarakat-masyarakat tokoh pemuda dari kedua pihak,” sebutnya.
Adi mengatakan pada pertemuan tersebut nantinya akan dibahas sejumlah poin.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penyerangan atau melempar isu-isu atau status yang bisa menyinggung masyarakat yang beda pilihan.
“Kami akan menyampaikan bahwa pesta demokrasi pilkades sudah selesai dan mari kita kembali rukun bersatu padu membangun kembali desa jadi tidak terpecah belah pasca pilkades.
Bahkan kami sampaikan termasuk nanti kami akan sampaikan poin-poin kira-kira apa yang bisa nanti memecah belah masyarakat,” harapnya.
Editor: Do