Mata lelah akibat aktivitas sehari-hari seakan rileks ketika berkunjung di belakang rumah salah satu warga Jalan Sriwedari, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.
Dedaun lebar menghijau, dentingan derus air mengalir ke tanaman sayur-sayuran seakan memulihkan kelelahan visual secara alami.
Di sana, terdapat sebuah greenhouse hidroponik mini berukuran lebih kurang 100 M2 milik kelompok penggiat Kesehatan Ibu Dan Buah Hati (Sehati) binaan PT Kilang Pertamina Internasional unit Dumai.
Jumi Sultiani atau akrab disapa Yani, seorang pegiat dalam kelompok hidroponik Sehati tampak bersemangat saat wartawan menghampiri.
Sambil menyuguhi jus dan cemilan olahan, Ibu tiga anak itu duduk di kursi kayu menceritakan awal terbentuknya kelompok masyarakat binaan KPI Unit Dumai ini.
Diceritakan Yani, Kelompok Sehati terbentuk dari kader-kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di dua kelurahan yaitu Tanjung Palas dan Jaya Mukti, pada tahun 2020 lalu.
Kader Posyandu tentunya mendata dan selalu memantau anak-anak mengalami gizi buruk, anak di Bawah Garis Merah (BGM) dan bahkan memperhatikan kondisi ibu hamil serta menyusui.
“Salah satu penyebab stunting tentunya adalah kekurangan gizi,” kata Yani, Rabu (23/10/2024).
Yani, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) dan juga menyandang sebagai ibu Bhayangkari tidak menampik bahwa masyarakat sekitarnya masih banyak kesulitan dalam segi ekonomi.
Jumlah Stunting
Pada tahun 2022, sebanyak 10 orang anak tercatat mengalami stunting di Kelurahan Tanjung Palas dan Jaya Mukti.
“Mereka yang kurang nutrisi itu adalah warga sekitar kami juga. Bagaimana mau ningkatkan gizi, terkadang untuk makan saja susah,” ujar Yani.
Tergerak dari hal itu, kelompok Sehati berencana membantu pemerintah mengentaskan penanganan stunting melalui budidaya sayuran melalui media tanam hidroponik.
Tanaman hidroponik ini mereka nilai adalah cara yang tepat dalam membantu meningkatkan asupan gizi kepada masyarakat lantaran dinilai memiliki kaya nutrisi bergizi. Selain itu perawatan gampang dan dirasa cocok untuk para kader mengembangkannya.
Berbekal dari keyakinan dan usaha-usaha serta niat, akhirnya kelompok Sehati mendapat dorongan dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) unit Dumai.
“Alhamdulillah, niat kami dalam kegiatan sosial akhirnya mendapat dorongan Pertamina Dumai, sehingga kami menjadi kelompok masyarakat binaannya,” ucap Yani.
Yani mengkisahkan, kesungguhan PT KPI unit Dumai patut diacungkan jempol, selain mendapat bantuan peralatan pertanian, kelompok hidroponik Sehati juga dibina dan diberikan pelatihan.
Setelah mendapatkan pelatihan dan pembinaan, kelompok hidroponik Sehati mulai membudidayakan sayuran selada dan pakcoy pada bulan November 2022 lalu. Saat itu hanya memiliki 40 lubang media tanam.
“Hasil panen kami berikan warga yang terdeteksi mengalami gizi buruk. Sebagian telah diolah dijadikan jus,” terangnya.
Sejak mulai membudidayakan sayur-sayuran, perkembangan kelompok hidroponik Sehati selalu dipantau oleh PT KPI Unit Dumai. Baik segi kemajuan bahkan manfaatnya. Sehingga lubang media tanam semakin bertambah.
“Yang membuat kami kagum, Pertamina selalu memantau binaannya. Sehingga kini kelompok hidroponik Sehati telah memiliki 400 lubang media tanam,” imbuhnya, sambil menunjukkan pipa-pipa yang ditumbuhi selada dan pakcoy.
Panel Surya
Tidak hanya itu, Pada awal tahun 2024, kelompok hidroponik Sehati juga mendapat bantuan panel surya dari Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) berkapasitas 2,2 kWp & 5 kWh battery storage.
Bantuan ini menjawab keluhan kelompok hidroponik Sehati atas besarnya pengeluaran akan kebutuhan listrik dalam operasional.
“Biasanya kami mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp150.000 sampai Rp200.000 perbulan. Kini jadi hemat, lampu bahkan blender dan keperluan listrik lainnya, kami menggunakan panel surya ini. Sangat-sangat terbantu,” ungkapnya, sembari menunjuk rangkaian panel surya yang terbangun disela-sela tanaman hidroponik.
Lewat budidaya hidroponik, Yani merasakan banyak manfaat. Mulai dari pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari serta penguatan gizi di kegiatan Posyandu.
Angka Stunting Turun
Semenjak berjalannya pemberian nutrisi kepada warga di Posyandu-posyandu selama lebih kurang 2 tahun oleh kelompok hidroponik Sehati dari hasil panen, angka kekurangan gizi di dua kelurahan yakni Tanjung Palas dan Jaya Mukti menurun drastis.
Hasil panen yang diberikannya kepada masyarakat di Posyandu seperti sayur-sayuran serta olahan jus membuat kelompok hidroponik Sehati semakin bersemangat. Bukan hanya angka stunting menurun, kebutuhan nutrisi anak BGM, serta ibu hamil dan menyusui terbantukan.
“Angka stunting tercatat 10 orang, ahamdulillah kini tinggal 1 orang,” tungkas Yani.
Sebagai perwakilan, Ibu muda berusia 37 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada PT KPI Unit Dumai yang telah menjadikan kelompok hidroponik Sehati sebagai binaannya.
“Niat awal kami sebagai kegiatan sosial di Posyandu akhirnya terwujud, semoga wilayah Indonesia, khususnya di Kota Dumai tidak ada lagi anak-anak mengalami gizi buruk,” harapnya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan, menjelaskan bantuan panel surya ke kelompok hidroponik Sehati merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina untuk menghidupkan dan mengenalkan energi terbarukan ke masyarakat sebagai alternatif pengganti energi fossil.
“Pertamina grup bersinergi untuk membangun desa-desa di Indonesia dengan menyediakan energi baru dan terbarukan (EBT),” kata Agustiawan.
Ditambahkan Agustiawan, saat ini Pertamina bersinergi dengan unit operasinya telah membangun 3 unit PLTS yang tersebar di beberapa titik di Kota Dumai, melalui program pembinaan TJSL yang dimiliki oleh Kilang Pertamina Dumai.
Ia berharap bantuan tersebut dapat dijaga dengan sebaik mungkin, agar manfaat dari bantuan PLTS tersebut dapat terus dinikmati.
Melalui program DEB berbasis PLTS , Pertamina mencatat terdapat potensi reduksi pengurangan gas karbon sebanyak 3,120 ton CO2 equivalent per tahun.
Selain itu, dengan bantuan PLTS tersebut juga akan membantu menghemat biaya listrik dari operasional hidroponik kelompok Sehati sebesar Rp 2,5 juta per tahun.
Apreasiasi Camat Dumai Timur
Zainur, selaku Camat Dumai Timur, Kota Dumai, memberikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan oleh Pertamina Grup, termasuk PT KPI Unit Dumai terhadap kelompok-kelompok masyarakat di sekitar wilayahnya.
“Giat yang selama ini dibina KPI Dumai sudah berjalan dan cukup membantu perputaran perekonomian masyarakat bahkan untuk kesehatan,” pungkas Zainur. *