SEKILASRIAU.COM – Seorang Kurir dikabarkan meninggal dunia saat antar paket viral di media sosial, sehingga menjadi trending penulusuran.
Kurir dikabarkan meninggal viral tersebut diketahui bekerja di PT Satria Antaran Prima Tbk atau SAP Express.
Lantas seperti apa kronologis meninggalnya seorang kurir yang viral itu.
Dikutip dari Liputan6.com, tengah viral di media sosial twitter terkait kurir meninggal saat mengantar paket di Jakarta.
Pihak perusahaan SAP Express pun buka suara atas meninggalnya seorang kurir saat mengantar paket di sebuah perumahan wilayah Kembangan, Jakarta Barat pada Rabu, (15/2).
Presiden Direktur SAP Express Budiyanto Darmastono mengatakan, kurir yang meninggal tersebut memiliki riwayat penyakit jantung.
Namun, yang bersangkutan menolak untuk dipasangi ring jantung oleh dokter dengan alasan takut.
“Kurir yang bersangkutan ada sakit jantung, sudah diminta oleh dokter untuk pasang ring. Yang bersangkutan takut, hanya mengunakan obat jantung,” katanya kepada awak media di Jakarta, Kamis (16/2).
Sebelum ditemukan meninggal dunia, kurir tersebut diketahui mengonsumsi obat jantung. Namun, usai di lokasi pengantaran paket kurir tersebut pingsan dengan sebelumnya posisi tangan memegang tubuh bagian dada.
“Sebelum jalan kirim barang, yang bersangkutan minum obat jantung. Saat di lokasi, berhenti turun dari sepeda sambil memegang dada langsung pingsan hal ini diketahui oleh Ibu-ibu yang melihat dari dekat,” ucap Budiyanto.
Dibawa ke Rumah Sakit
Kemudian, dengan segera kurir tersebut dibawa ke rumah sakit terdekat usai mendapat laporan dari masyarakat sekitar.
Tak lupa, anak istri korban juga ikut mendampingi.
“Warga menelpon kantor SAP Jakarta Barat, kebetulan kurir pakai helm dan kaos seragam SAP dan identitas kartu karyawan. hanya jaket. Staf Jakarta Barat langsung meluncur ke lokasi dan staf lain jemput istri selanjutnya di bawa ke RS,” ucap Budiyanto.
Budiyanto menyampaikan, kurir yang meninggal tersebut dikenal memiliki pribadi yang baik.
Hal ini dibuktikan dengan tidak memiliki masalah selama bekerja.
“Selama ini yang bersangkutan bekerja baik sopan dan tidak pernah ada masalah. Semoga almarhum kurir tersebut diampuni dosanya keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan iman dan ketabahan serta ditempatkan ditempat yang layak,” ujar Budiyanto.
Sebelumnya, viral di media sosial twitter terkait kurir meninggal saat mengantar paket di Jakarta.
Diketahui ternyata kurir tersebut merupakan pekerja perusahaan jasa antar asal PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) atau SAP Express.
Hal itu disampaikan pemilik akun twitter @arifnovianto_id.
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Arif membenarkan bahwa cuitan yang dia tulis bukan hoax alias asli terjadi.
“Iya Jakarta Barat, kurir SAP Express,” kata Arif kepada Liputan6.com, Kamis (16/2/2023).
Namun Arif tidak menjelaskan secara detail mengenai kurir yang meninggal tersebut.
Tapi sebelumnya, berdasarkan cuitan yang dia tulis kurir meninggal dikarenakan kelelahan.
“TURUT berduka, barusan mendapat kabar bahwa ada kawan kurir di Jakarta meninggal saat sedang bekerja mengantar paket. Menurut kawannya, almarhum meninggal karna kelelahan,” tulis akun @arifnovianto_id.
Viral Kurir Meninggal karena Kelelahan Antar Paket Terjadi di Jakarta Barat
Sebelumnya viral di media sosial twitter terkait kurir meninggal saat mengantar paket di Jakarta.
Diketahui ternyata kurir tersebut merupakan pekerja perusahaan jasa antar asal PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) atau SAP Express.
Hal itu disampaikan pemilik akun twitter @arifnovianto_id. Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Arif membenarkan bahwa cuitan yang dia tulis bukan hoax alias asli terjadi.
“Iya Jakarta Barat, kurir SAP Express,” kata Arif kepada Liputan6.com, Kamis (16/2/2023).
Namun Arif tidak menjelaskan secara detail mengenai kurir yang meninggal tersebut.
Tapi sebelumnya, berdasarkan cuitan yang dia tulis kurir meninggal dikarenakan kelelahan.
“TURUT berduka, barusan mendapat kabar bahwa ada kawan kurir di Jakarta meninggal saat sedang bekerja mengantar paket. Menurut kawannya, almarhum meninggal karna kelelahan,” tulis akun @arifnovianto_id.
Menurutnya, meninggalnya kurir tersebut juga dipengaruhi oleh faktor kondisi kerja yang berat dan minimnya perlindungan, membuat pekerja informal termasuk ojek online dan kurir bekerja dengan penuh kerentanan.
Bahkan pada 3 bulan lalu, Arif sempat mewawancara driver online yang menyebut dirinya “gembel elit”. Lantaran mereka punya mobil, tapi tidak ada tempat tinggal, sehingga tidurnya dalam mobil.
“Ia bercerita bahwa ada kawannya yang juga “gembel elit” meninggal dalam mobil, persoalannya sama yaitu kelelahan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, munculnya fenomena “gembel elit” itu dikarenakan para kurir/driver terjebak dalam sistem kerja yang tidak ada batasan waktu kerja.