SEKILASRIAU.COM – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai menunjuk kordinator dan penanggung jawab aksi demo besaran di PT Wilmar. Pintu bergabung dibuka untuk semua organisasi maupun unsur elemen masyarakat.
Hal itu diputuskan langsung oleh Ketua DPH, Datuk Seri Drs H Zamhur Egab, MM saat memimpin rapat di gedung LAMR Dumai, Jalan Putri Tujuh, Kamis (30/1/2025) sore.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Sekretaris Umum LAMR Dumai, Datuk Januarizal, Unsur Sekretaris MKA, Datuk Akhmad Khadafi, Timbalan DPH, Datuk Jailani, Bendahara DPH, Datuk Yopi dan Panglimo Tameng Adat, Tengku Dedek Iskandar.
Selain itu juga turut dihadiri ketua LAMR Dumai tingkat Kecamatan seperti Kecamatan Dumai Timur, Datuk Auzar, Kecamatan Medang Kampai, Datuk Usman, Kecamatan Dumai Barat, Datuk M Zakiyudin, Kecamatan Bukit Kapur, Datuk Hermanto, Kecamatan Dumai Selatan, Datuk Zainal Ambia, Kecamatan Dumai Kota, Datuk H Ponizulkri serta beberapa ormas.
Rapat digelar setelah dua perusahaan dinilai telah mengingkari kesepakatan bersama beberapa waktu lalu terkait akan mempekerjakan kembali belasan sekuriti anak tempatan 2 minggu setelah notulen ditandatangani.
Merpati Putih Ingkar Janji
Menurutnya, Wilmar telah melecehkan Lembaga Adat ini atas keputusan bersama yang telah dibuat itu. Ia mengibaratkan perusahaan tersebut sebagai ‘Merpati Putih yang Ingkar Janji’.
“Saya amanahkan Panglima Tameng Adat LAMR Dumai sebagai penanggung jawab aksi. Sementara Datuk Ahmad Khadafi serta Datuk Jailani sebagai kordinator lapangan. Mereka bertiga yang akan mengatur semua strategi nanti,” titah Datuk Seri Drs H Zamhur Egab, berdasarkan hasil rapat.
Dirinya mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari perwakilan organisasi dan unsur elemen serta dukungan masyarakat selama ini terhadap LAMR Dumai sebagai Payung Negeri.
Dukungan aksi dalam memperjuangkan marwah Payung Negeri ini, Datuk Seri Zamhur Eghab membuka pintu siapapun yang ingin bergabung. Namun tetap di bawah Tameng Adat dan kordinator lapangan.
“Kita tidak mau aksi ini nanti ditunggangi tetap dalam barisan Tameng Adat, sebab yang dijuangkan adalah marwah melayu,” kata Datuk Seri Zamhur Eghab.
“Saya tidak mau tawar menawar di lapangan, karena permasalahannya berawal dari Lembaga Adat dan harus diselesaikan di Lembaga Adat. Apapun ceritanya,” tambahnya.
Ketua DPH LAMR Dumai itu juga berharap perusahaan datang untuk bernegosiasi sebelum aksi demo besaran terjadi.
Titik Lokasi Aksi Demo
Di tempat terpisah, Panglima Tameng Adat LAMR Dumai, Tengku Dedek Iskandar, menganggap PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Ganda Prabu Nusantara (GPN) sangat melukai dan telah mencoreng marwah Lembaga Adat Melayu Riau selaku Payung Negeri.
“Ini benar-benar tidak bisa diberi toleransi lagi. Mereka (Wilmar dan GPN) telah melecehkan LAMR selaku payung negeri. Melalui rapat bersama Datuk Seri sore tadi, sudah diputuskan kita akan menggelar aksi demonstrasi secara besar-besaran. Kita minta maaf jika akibat aksi aktifitas perusahaan lain ikut terganggu nantinya,” ucap Tengku Dedek.
Di tanya titik lokasi aksi yang akan berlangsung nanti, Tengku Dedek belum memberikan kepastian lantaran tengah berkordinasi dengan kordinator lapangan.
“Titik lokasi masih berkoordinasi dengan kordinator lapangan. Kemungkinan besar di Gate KID Pelintung. Hal itu sesuai dengan pernyataan Datuk Seri saat terjadinya mediasi dengan PT PGN dan Wilmar beberapa waktu lalu,” ungkap Tengku Dedek.
Mengenai organisasi lain yang akan bergabung dalam aksi, Tengku Dedek menyampaikan terus melakukan komunikasi dengan simpul massa. Diantaranya termasuk Pasukan Tameng Adat dari Provinsi Riau, Bathin Solopan, Mandau dan lainnya.
“Dari organisasi luar LAM juga sudah ada berkomunikasi. Nanti kita akan sampaikan setelah surat pemberitahuan aksi masuk ke Polres Dumai,” bebernya.
Dalam sesi wawancara itu, Panglimo Tengku Dedek juga menyorot sikap GM Wilmar Dumai, Simon Panjaitan yang terkesan tutup mata dengan persoalan ini.
“Pak Simon selaku GM Wilmar sepertinya juga tutup mata dan menganggap sepele persoalan yang ada. GM seperti ini sebaiknya dicopot saja,” tegas Tengku Dedek.
Wilmar Tidak Ada Berjanji Terkait Nasib Eks Belasan Sekuriti
Sebelumnya, Humas Wilmar Dumai, Marwan Anugrah dalam keterangannya membantah tudingan tidak menghiraukan kesepakatan bersama yang telah dibuat.
Bahkan Wilmar juga membantah menjanjikan nasib belasan sekuriti itu dipekerjakan kembali.
“Dalam pertemuan di kantor LAMR Dumai kemarin dari Wilmar yang diwakili oleh Pak Andy Krisna sebenarnya yang menjanjikan adalah dari pihak PT GPN bukan Wilmar,” kata Marwan, seperti di lansir dari Sekilas Riau, Selasa (28/1/2025).
Marwan menambahkan, Wilmar tidak memberikan statment apapun terkait nasib belasan sekuriti sesuai regulasi kontrak saat pertemuan berlansung di gedung LAMR Dumai.
“Pak Andy Krisna tidak memberikan statement apapun perihal nasib 12 orang Krn itu sesuai dengan regulasi dimana kontrak dng PT Banusa di area Wilmar Dumai selesai, begitupun berdasarkan kontrak PKWT antara PT Banusa dengan 36 orang selesai di tanggal 31 Desember 2024,” terangnya.
“Intinya kami pun sedang menunggu informasi dari PT GPN terkait yang mereka janjikan di kantor LAMR Dumai kemarin,” imbunya. (Red)