Panen Raya Padi di Rokan Baru Pesisir, Wujud Nyata Dukungan Kodim 0321 Rohil Bersama Pemda dan Forkopimda Sukseskan Program Swasembada Pangan

Rohil (sekilas Riau) – Kodim 0321/Rohil bersama Pemerintah daerah dan Forkopimda menggelar panen raya padi di lahan ketahanan pangan binaan Kodim 0321/Rohil yang terletak di Kepenghuluan Rokan Baru Pesisir, Kecamatan Pekaitan, Sabtu (26/4/2025).

Panen raya padi seluas 600 hektar tersebut dihadiri Dandim 0321/Rohil Letkol Kav Nugraha Yudha Prawiranegara SIP, Wakil Bupati Rohil Jhoni Charles, Kepala Balai Besar OPT Ditjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian, Yurisman, Wakil Ketua DPRD Rohil Basiran Nur Efendi, Kapolsek Bangko, perwakilan Kejari Rohil, Kepala Bulog Dumai, Yusnan MT. Dongoran beberapa kepala OPD, para Pasi, para Danramil serta berbagai unsur lainnya.

Dalam kesempatan itu, Dandim 0321/Rohil Letkol Kav Nugraha Yudha Prawiranegara SIP menyebutkan bahwa program nasional Swasembada pangan khususnya padi merupakan sebuah upaya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara berbasis pertanian menuju Indonesia emas.

“Hari ini kita melaksanakan panen raya padi sekaligus gerakan tanam dan ini merupakan salah satu komitmen kami TNI dalam hal ini Kodim 0321/Rohil diperintahkan langsung oleh Pangdam melalui Danrem untuk melakukan pendampingan terhadap Dinas Pertanian dan ini merupakan salah satu lokasi Opla yang kita kerjakan tahun 2024 dan ini lah salah satu bentuk optimalisasi lahan dan rawa yang telah kita buat,” kata Dandim.

Kita lanjut Dandim, memiliki target minimal IP 300 yakni tiga kali tanam dalam setahun yang mana selama ini hanya sekali tanam.

“Kita akan terus melakukan pengawalan dan pembinaan terhadap para petani mulai dari penanaman hingga panen,” jelasnya.

Hal ini kata Dandim, sesuai dengan visi pemerintah yakni “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.

“Dari visi tersebut presiden RI bapak H Prabowo Subianto memberikan target Swasembada pangan 3 tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dengan program Indonesia berdaulat pangan. Namun bapak kasat telah menegaskan Swasembada pangan tersebut harus diterapkan dalam 2 tahun,” sebut Dandim.

Saat ini lanjutnya, produksi pertanian adalah tertinggi selama Indonesia merdeka. Lompatan produksi pertanian terutama padi melonjak hingga 62 persen.

Dimana, saat ini juga sedang terjadi goncangan pangan di tingkat global, Malaysia kekurangan pangan terjadi krisis beras di Jepang dan Filipina bahkan harga beras di Jepang yang semula pada kisaran harga Rp 40.000 per kilogram saat ini telah mencapai harga Rp 89.000.

“Artinya di Jepang telah terjadi kenaikan harga beras sebesar 100 persen di tengah-tengah kondisi ini di mana terjadi goncangan di tingkat global justru Bulog kita yang merupakan cadangan beras Indonesia justru meningkat atau surplus,” jelasnya.

Indonesia, baru saja mendapat penghargaan terbaik level dunia sektor food security ketahanan pangan terbaik dunia setelah 40 tahun diundang negara Brazil untuk menyampaikan bagaimana merubah situasi krisis menjadi swasembada.

Pemerintah katanya lagi, sudah sangat banyak memberikan perhatian terhadap sektor pertanian dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas pertanian khususnya tanaman padi.

“Ke depan akan lebih banyak dukungan dan bantuan pemerintah mulai dari oplah, bantuan bibit, biaya olah tanah alsintan, cetak sawah dan lain-lain demi mewujudkan peningkatan kesejahteraan pertanian,” paparnya.

Dilibatkannya unsur TNI dalam kegiatan pertanian sebut Dandim, bukan bermaksud mengambil alih tugas dinas pertanian, melainkan sebagai pendampingan untuk memperkuat tugas-tugas yang sudah ada pada Dinas Pertanian maupun badan pelaksana penyuluhan pertanian sampai tingkat desa dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan demikian diharapkan dapat merubah mindset cara bertani yang awalnya hanya dapat satu kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam satu tahun. Hal tersebut tidak semata-mata dapat dilaksanakan tanpa edukasi yang masif dan peran aktif pemerintah pusat dalam menjaga potensi wilayah mendukung petani dan membangun kesadaran masyarakat untuk kembali ke sawah dan mencapai Swasembada pangan,” bebernya.

“Perlu juga kami sampaikan bahwa keterbatasan resmiling di wilayah Rohil belum bisa mengimbangi hasil panen secara optimal. oleh karena itu dalam rangka mendukung program pemerintah terkait hilirisasi maka saya atas nama Kodim 0321 Rohil beserta Dinas Pertanian Rohil mewakili para petani dan masyarakat di wilayah Rokan baru pesisir mengharapkan dorongan dari pemerintah daerah dan disaksikan oleh Kepala BBPOPT dan perwakilan provinsi memohon untuk mendorong pihak provinsi berkenan menghibahkan resmiling yang saat ini tidak berfungsi optimal yang berada tidak jauh dari lokasi panen raya ini yang mana statusnya masih dimiliki oleh pihak provinsi sehingga dengan dihibahkannya resmiling tersebut diharapkan program hilirisasi Kabupaten Rohil semakin baik,” ungkap Dandim.

Dalam kesempatan itu, Dandim juga menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah Kabupaten Rokan Hilir beserta seluruh unsur terkait dan para petani secara bersama-sama telah memantapkan komitmennya guna meningkatkan program Swasembada pangan yang diprogramkan oleh pemerintah.

Wakil Bupati Rohil Jhoni Charles dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Kodim 0321/Rohil yang telah berhasil memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para petani sehingga terselenggaranya kegiatan panen raya padi tersebut.

Pemerintah daerah lanjut Wabup, akan senantiasa berkomitmen dan memberikan dukungan penuh dengan saling bersinergi sesuai dengan perintah Presiden RI dalam mendukung dan mensukseskan program swasembada pangan.

Rohil kata Wabup, juga telah memiliki lahan cetak sawah baru seluas 500 hektar yang berada di air suak hitam, kecamatan Pujud.

Selain itu, Wabup juga mengingatkan masyarakat agar jangan malu untuk bertani. Sebab, bertani itu hasil nya sangat menjanjikan dibandingkan dengan komoditas lainnya.

“Sebab dalam 1 hektar bisa menghasilkan 6 hingga 8 ton padi. Saya optimis kita akan menjadi penghasil padi terbesar di Provinsi Riau,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar OPT Ditjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian, Yurisman dalam kesempatan yang sama juga menyebutkan bahwa panen raya ini merupakan gerakan percepatan tanam optimalisasi lahan rawa musim tanam kedua.

Di kecamatan pekaitan sebutnya, ada sebanyak 600 hektar lahan pertanian. Pihaknya, telah memberikan bantuan berupa benih padi sebanyak 56 ton alat pertanian lainnya.

“Ini merupakan wujud perhatian pemerintah pusat melalui kementerian pertanian agar para petani lebih sejahtera dan maju. Rohil merupakan nomor 1 produktivitas hasil padi se-provinsi Riau,” pungkasnya.