Pelajar Tendang Nenek Viral, Mahfud MD Respon Begini

Pelajar Tendang Nenek Viral, Mahfud MD Respon Begini
Tangkapan layar video viral pelajar tendang nenek

SEKILASRIAU.COM – Video viral pelajar tendang nenek baru-baru ini membuat Menkopolhukam Mahfud MD angkat menyentil.

Di video yang beredar tersebut, tampak beberapa pelajar menggunakan sepeda motor bersama dengan seorang wanita tua.

Dalam keterangan video, terdapat satu motor yang digunakan beberapa pelajar itu bernopol T 3350 BK.

Nopol tersebut juga disampaikan Menkopolhukam, Mahfud MD melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, Minggu (20/11), dikutip dari beritapojok.com.

Selain itu, dalam tweet Mahfud MD juga turut mention akun Div Humas Polri dengan akun @DivHumas_Polri

Hingga kini, tweet dari Menkopolhukam itu sudah dibagikan sebanyak 4 ribuan.

Sementara itu, beberapa warganet yang ikut nimbrung berkomentar bahwa pelaku kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

Dalam komentar netizen tersebut, juga tampak foto pelaku yang sudah diamankan.

Tampak 8 pelaku sedang terduduk lesu, menundukkan kepala seakan menyesali perbuatannya.

Beberapa komentar dari warganet lainnya mempertanyakan eksistensi menteri pendidikan.

Karena hal ini berkaitan dengan pelajar, tentunya pekerjaan rumah bagi menteri pendidikan bagaimana kedepannya moral generasi penerus ini terus diperbaiki.

Komentar menyentil dari @HeryTimur, ia mengatakan jika hal tersebut terjadi di Jepang, Mentri beserta Kepala Sekolah bakal mengundurkan diri.

Menurutnya, karena beberapa pelajar tersebut melakukan aksinya masih lengkap berseragam sekolah, tentunya harus ada sikap dari yang bersangkutan.

Ia juga mempertanyakan apakah kejadian tersebut merupakan efek dari revolusi mental.

Komentar dari @HeryTimur ini sempat juga mendapat respon dari netizen lainnya terkait haruskah kepala sekolah dan menteri mundur karena kejadian tersebut.

Adu komentarpun tak luput karena pembahasan tersebut, hingga orang tua pelajar juga tersorot.

Terlihat beberapa netizen lainnya tak sepakat jika harus membandingkan dengan Jepang, karena beberapa perbedaan.

Namun, semua sepakat bahwa kejadian seperti ini kedepannya tidak kembali terulang.

Editor: Do