PEKANBARU (SR) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran menahan 9 pelaku perorangan melakukan pembakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal SIK MH mengatakan, seluruhnya tersangka di proses dari 8 berkas perkara.
“Semua tersangka adalah perorangan dan untuk indikasi pelaku korporasi belum ditemukan,” jelas Kapolda.
Masing-masing perkara ditangani, 1 perkara di proses Polres Bengkalis dengan 1 tersangka atas kasus membakar 2 hektar lahan.
Selanjutnya, 1 perkara diproses Polres Siak menangani dengan 1 tersangka. Karena membakar 4 hektar lahan.
Lalu, 1 perkara diproses Polres Rohul dengan 2 tersangka karena membakar 2 hektar lahan. Dilanjutkan, 3 perkara diproses Polres Rohil dengan 3 tersangka karena membakar 12 hektar lahan.
Terakhir, Polres Inhil menangani 2 perkara dengan 2 tersangka, karena membakar 107,5 hektare lahan.
“Selain itu masih penyidikan ada 2 kasus, tahap I ada 1 kasus, dan yang sudah tahap II 5 kasus,” jelas Irjen Iqbal.
Menurut data miliknya, pertanggal 1 Januari hingga 22 Juli 2022, melalui pantauan lewat Aplikasi Dashboard Lancang Kuning, terdapat 3.197 titik panas.
“Dari angka itu, setelah dilakukan langkah verifikasi, ada 791 titik api,” jelas Kapolda.
Baca Juga : Polda Riau Komitmen Sinergi Tangani Karhutla, Jaga Langit Tetap Biru
Mantan Kadivhumas Polri ini menjelaskan, untuk titik api ini terbagi menjadi 3 kategori. Diantaranya low atau rendah 158 titik, medium atau menengah 2.945 titik dan high atau tinggi 106 titik.
“Hotspot paling banyak terdeteksi di wilayah hukum Polres Rohil, 541 titik, Polres Dumai 386 titik, dan Polres Rohul 380 titik,” ungkap Kapolda.
Iqbal mengatakan, sejauh ini pihaknya dari Polda Riau dan jajaran telah bergerak secara masif di lapangan.
“Personel jajaran Polda Riau sudah berhasil membuat 601 sekat kanal non permanen dan 475 embung di lokasi sekitar potensi titik api,” kata Kapolda.
Selain itu, Kepolisian aktif pula melakukan focus group discussion (FGD) bersama masyarakat dan stake holder terkait membahas mengenai penanganan dan pencegahan Karhutla.
“Tak kurang dari 46.276 penyuluhan telah dilakukan oleh personel jajaran Polda Riau. Mereka juga sudah menyebar 42.181 maklumat, dan memasang 4.841 spanduk imbauan,” lanjut Kapolda.
Kemudian, saat ini petugas sudah terampil dalam menciptakan alat pompa modifikasi. Dimana saat ini sudah ada 650 pompa kendaraan bermotor portabel yang bisa digunakan untuk memadamkan api.
“Sampai saat ini kita juga telah melakukan 29.538 kali patroli darat, menggelar 35 apel siaga. Juga membagikan 14.257 masker dan membuka 487 layanan kesehatan,” rinci Irjen Iqbal.
Ia menambahkan, Polda Riau dan jajaran akan terus berkomitmen dalam mengatasi Karhutla. Baik dengan melakukan pencegahan, pemadaman, dan penegakan hukum yang berkeadilan.
“Komitmen kita jelas, Riau harus bebas bencana asap. Mari kita lanjutkan kesuksesan kita dalam menangani Karhutla, dengan bahu membahu dan saling bekerja sama. Kuncinya, titik api sekecil apa pun harus cepat dideteksi dan dipadamkan,” pungkas Kapolda Riau.
Kapolda Riau mengimbau, masyarakat perorangan dan perusahaan, jangan lagi membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar.
“Apalagi di musim kering atau kemarau. Pastinya akan menimbulkan potensi terjadinya Karhutla yang lebih besar,” tutup Kapolda.