Program Beasiswa PT Patra SK Disorot, Diminta Lebih Tepat Sasaran dan Perjelas Syarat “Tidak Mampu”

Program Beasiswa PT Patra SK Disorot, Diminta Lebih Tepat Sasaran dan Perjelas Syarat “Tidak Mampu”
Foto: Zulis Lafory

SEKILASRIAU.COMProgram beasiswa pendidikan yang disalurkan PT Patra SK melalui skema CSR Tahun 2025 mendapat sorotan. Salah satunya datang dari tokoh masyarakat Kelurahan Tanjung Palas, Zulis Lafory.

Hal tersebut setelah ia mendapat daftar 12 nama penerima beasiswa CSR untuk wilayah kelurahan Tanjung Palas.

Kepada Sekilas Riau, pria yang akrab disapa Fery itu menilai bahwa penyaluran beasiswa seharusnya mengedepankan warga yang tinggal di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Menurutnya, prinsip dasar CSR menuntut manfaat yang langsung dirasakan masyarakat terdampak.

“CSR itu seharusnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar operasional. Prioritasnya harus jelas, yakni warga terdekat,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).

Sebagai dukungan pendidikan, program beasiswa CSR PT Patra SK Tahun 2025 mensyaratkan nilai akademik tertentu serta status ekonomi “tidak mampu”.

Namun, Fery mempertanyakan bagaimana perusahaan menetapkan dan memverifikasi kategori ketidakmampuan tersebut.

“Kalau ada syarat tidak mampu, masyarakat perlu tahu ukurannya. Apakah berdasarkan pendapatan, kondisi rumah, atau data resmi pemerintah. Ini perlu diperjelas,” katanya.

Mantan Ketua LPMK Tanjung Palas, Kota Dumai itu juga menilai pentingnya komunikasi yang lebih intens antara perusahaan dengan unsur masyarakat, seperti RT dan LPMK, agar setiap program CSR benar-benar tepat sasaran.

“Perusahaan perlu komunikasi yang baik dengan warga. Libatkan unsur kelurahan, RT, LPMK dan tokoh masyarakat supaya program seperti beasiswa bisa tepat sasaran,” tambahnya.

Respons PT Patra SK

Menanggapi kritik tersebut, perwakilan manajemen PT Patra SK, Wisnu, menjelaskan bahwa program beasiswa CSR memang diprioritaskan bagi mahasiswa dari wilayah Ring yaitu Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Jayamukti.

Ia menyebutkan dua unsur utama yang menjadi dasar seleksi penerima beasiswa, yakni potensi akademik dan kondisi ekonomi tidak mampu yang dibuktikan melalui Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan.

“Memang saat ini dua unsur tersebut menjadi tujuan dan sasaran program kami, mengingat keterbatasan anggaran CSR PT Patra SK,” ucap Wisnu, via pesan WhatsAppnya, Jumat (12/12/2025).

Wisnu juga menyampaikan bahwa program beasiswa ini sudah berjalan kurang lebih 10 tahun dan selama ini dilaksanakan bekerja sama dengan pihak kelurahan.

Namun, ketika ditanyakan apakah penyaluran program beasiswa juga melibatkan RT dan LPMK sebagaimana menjadi harapan masyarakat, hingga berita ini diterbitkan Wisnu belum memberikan tanggapan lebih lanjut.
(Red)