SEKILASRIAU.COM – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) RU II Dumai akhirnya merilis hasil uji kualitas udara di Kelurahan Tanjung Palas yang sebelumnya dikeluhkan warga akibat munculnya bau menyengat, Selasa (9 /12/2025).
Pemeriksaan dilakukan oleh laboratorium independen PT Sucofindo, sesuai permintaan masyarakat.
Dalam Report of Analysis yang diterima Sekilas Riau, sampel udara ambien diambil pada 3–4 Desember 2025 di kawasan permukiman Tanjung Palas, tepatnya pada koordinat N 01° 40‘ 09.4“ dan E 101° 28‘ 31.9“.
Analisis dilakukan sejak 3 hingga 5 Desember 2025 dengan pengujian berbagai parameter penting, seperti SO₂, CO, NO₂, O₃, NMHC, PM10, PM2.5, debu (TSP), timbal (Pb), ammonia (NH₃), hingga hidrogen sulfida (H₂S).
Hasil pengujian menunjukkan seluruh nilai berada jauh di bawah baku mutu udara ambien sesuai PP No. 22 Tahun 2021 dan Kepmen LH No. 50/1996.
Beberapa parameter utama tercatat sebagai berikut, SO₂: 37.4 µg/m³ dari ambang 150 µg/m³, CO: 719 µg/m³ dari ambang 10.000 µg/m³, NO₂: 47.6 µg/m³ dari ambang 200 µg/m³, O₃: 29.8 µg/m³ dari ambang 150 µg/m³, PM10: 54.3 µg/m³ dari ambang 75 µg/m³, PM2.5: 28.7 µg/m³ dari ambang 55 µg/m³, H₂S: <0.002 ppm dari ambang 0.02 ppm dan NH₃: <0.02 ppm dari ambang 2 ppm.
Dalam hasil tersebut, perusahan independen itu juga mencatat kondisi lapangan saat pengambilan sampel, antara lain suhu 24,8–32,4°C, kelembapan 63–85%, tekanan udara 753,8–757,8 mmHg, kecepatan angin 0,4–2,0 m/s, serta cuaca cerah.
Dengan hasil tersebut, tidak ditemukan adanya parameter udara yang melampaui baku mutu.
Namun terkait asal muasal bau menyengat, sampai artikel ini diterbitkan belum ada kejelasan. (Red)












