Soal Rekrutmen Sekuriti Wilmar, Management PT GPN Angkat Bicara

Soal Rekrutmen Sekuriti Wilmar, Management PT GPN Angkat Bicara
Soal Rekrutmen Sekuriti Wilmar, Management PT GPN Angkat Bicara

SEKILASRIAU.COMManagement PT Ganda Prabu Nusantara (GPN) angkat bicara mengenai adanya isu negatif soal rekrutmen sekuriti di Wilmar Nabati Indonesia (WINA) Pelintung Dumai.

Isu-isu tersebut diantaranya persoalan rekrutmen tenaga kerja dari luar kota dan adanya dugaan pemerasan atau Pungutan Liar (Pungli).

PT GPN memastikan hal tersebut tidaklah benar. Bahkan semua pekerja yang direkrut berasal dari Kota Dumai sendiri.

“Itu tidak benar. Semua pekerja memiliki identitas KTP Dumai,” kata Pimpinan PT GPN, Ridho, kepada Sekilas Riau, Jumat (3/1/2025).

Ditambahkannya, tidak ada satupun orang luar Kota Dumai lolos dalam perekrutan.

Terkait adanya isu pemerasan atau Pungli, Ridho juga memastikan tidak ada sedikitpun meminta kepada calon pekerja.

Dijelaskan Ridho, rekrutmen telah sesuai dengan prosedur perusahaan dari persyaratan calon hingga tes baris berbaris (PBB).

“Selama rekrutman personil saya tidak ada di tempat. Tapi saya pastikan yang namanya Pungli itu tidak ada. Kita bisa perkuat dengan data dan fakta,” ujar Ridho.

Akibat isu ini, PT GPN meminta para pekerja yang lolos rekrutmen untuk membuat surat pernyataan.

Dirinya juga menyayangkan adanya pemberitaan miring yang sama kejadiannya dengan di Bangkinang terkait Pungli. “Soal ini, juga saya pastikan itu tidak benar,” ucap Ridho.

“Bahkan saya berharap yang memberi informasi ini bisa memberi bukti fisik. Karna itu juga bisa dikatakan ada unsur pencemaran nama perusahaan,” beber Ridho.

Pelaporan Perekrutan

Di tanya soal mengenai laporan rekrutmen di Disnaker, Ridho, mengungkapkan secara resmi akan dilaporkan oleh cabang GPN Dumai. Ia mengaku tengah berada di luar kota.

“Tapi hari ini saya perintahkan karyawan dari Pekanbaru untuk ke Dumai mengklarifikasi masalah terkait dugaan adanya Pungli,” jelasnya.

Mengenai 17 orang pekerja lama yang belum terpanggil, Ridho beranggapan itu mungkin belum rezekinya.

Dikatakan Ridho, perusahaan melakukan perekrutan dengan fair (Adil_Red). Tidak semua orang lama, yang baru juga ada. Dan semua anak Dumai. “Full 100 persen anak Dumai,” pungkasnya.

17 Sekuriti Dibuang

Sebelumnya telah diberitakan, sebanyak 17 orang sekuriti yang bekerja di Wilmar Nabati Indonesia (WINA) Kota Dumai tidak dipekerjakan lagi diduga setelah pergantian Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP).

Hal tersebut diketahui setelah para pekerja tersebut mengadukan nasibnya ke Lembaga Adat Melayu Riau Kota Dumai (LAMR Dumai).

Untuk diketahui, 17 pekerja ini sebelumnya dibawah BUJP PT Banusa, namun perusahaan jasa pengamanan tersebut telah berganti.

Tender pemenangan BUJP untuk jasa pengamanan di Wilmar Nabati Indonesia (WINA) dimenangkan oleh PT Ganda Prabu Nusantara (GPN).

“Informasi terakhir, kami tidak dipekerjakan lagi,” kata salah seorang sekuriti inisial B, Kamis (2/1/2025).

Dalam hal ini, Panglima Tameng Adat LAMR Kota Dumai, Tengku Dedek Iskandar, menyanyangkan ini terjadi.

Tameng Adat LAMR Dumai

Tengku Dedek sapaan akrabnya juga mengecam PT Ganda Prabu Nusantara yang diduga telah merekrut tenaga kerja secara tertutup.

“Ada 17 orang anak Watan Dumai (Asli Dumai) yang di buang. Kami sangat kecewa terhadap perusahaan pemenang tender BUJP tersebut,” ujar Tengku Dedek, kepada Sekilas Riau, Kamis (2/1/2025).

Tengku Dedek juga mendapat informasi adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum PT GPN untuk merekrut pekerja baru sebesar Rp3,5 juta.

Panglima Tameng Adat LAMR Kota Dumai itu meminta kepada PT Wilmar Nabati Indonesia merespon dan menindaklanjuti persoalan ini.

“Besok kami akan membahas persoalan ini di gedung LAMR Dumai bersama 17 pekerja yang di buang. Mengenai dugaan pemerasan, kami juga akan mendesak APH untuk mengusut,” pungkasnya. (Red)