SEKILASRIAU.COM – Anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PKS yang merupakan Perwakilan dari Kota Dumai, Abdul Kasim sangat prihatin terhadap Suhartini warga Bukit Kayu Kapur, Kota Dumai.
Abdul Kasim sangat prihatin adanya warga yang bernama Suhartini tersebut tak pernah mendapatkan bantuan Rumah Layak Huni dari Pemerintah.
“Jika usianya di atas 40 tahun, maka Suhartini sudah selayaknya mendapatkan bantuan Rumah Layak Huni (RLH) dari pemerintah,” ucap Abdul Kasim yang dikenal sapaan akrabnya Kosim, via selulernya, Senin (21/11/2022).
“Hari Jum’at 25 November 2022 nanti, saya ada pertemuan dengan warga Bukit Kapur, insya Allah saya akan turun kroscek langsung melihat kondisi ibu Suhartini tersebut,” ucapnya.
“Setelah saya turun melihat secara langsung, saya akan hubungi pihak Perkim nantinya.” tandas Kosim.
Sebelumnya Suhartini mengeluhkan kepada awak media saat bincang-bincang dikediaman rumahnya yang berlantaikan tanah, bahwa kondisi rumahnya pada waktu dari Tahun 2015 yang berdindingkan tepas dan papan berukuran kecil hingga saat ini tak pernah mendapatkan bantuan Rumah layak Huni dari pemerintah, padahal tanah milik sendiri.
Suhartini mengatakan, bahwa rumahnya sudah bolak balek di Foto-foto yang diketahiunya petugas dari Pemko Dumai.
“Katanya mau dapat bantuan, namun hingga saat ini tak kunjung terealisasi,” sebut Suhartini, Sabtu sore (19/11/2022).
Lanjut Suhartini menjelaskan, dikarenakan dirinya bersama suami malu dengan tetangga dengan kondisi rumahnya, ditambah memiliki anak banyak, akhirnya pada tahun 2020 pelan-pelan mereka merenovasi rumahnya sendiri.
Dari pantauan awak media, bahwa rumah Suhartini saat ini masih terlihat belum siap, tampak dinding bangunan rumah yang direnovasi belum di plaster baik dinding dalam maupun dinding luar, kemudian tampak bagian dinding kamar juga belum siap terpasang batu.
Selain itu, tampak juga lantai rumah masih belum di semen alias masih lantai tanah. Dan juga bangunan rumah lamanya masih tampak belum dibongkar habis, dikarenakan masih dipergunakan untuk dijadikan kamar tidur anak-anaknya.
“Bagaimana mau menyiapkan rumah ini, sedangkan suami saya hanya buruh bangunan, yang mana gajinya hanya pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari,” ucap Suhartini. (Rls)
Editor: Do