SEKILASRIAU.COM – Sebanyak 17 orang sekuriti yang bekerja di Wilmar Nabati Indonesia (WINA) Kota Dumai tidak dipekerjakan lagi setelah perusahaan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) berganti.
Hal tersebut diketahui setelah para pekerja tersebut mengadukan nasibnya ke Lembaga Adat Melayu Riau Kota Dumai.
Untuk diketahui, 17 pekerja ini sebelumnya dibawah BUJP PT Banusa, namun perusahaan jasa pengamanan tersebut telah berganti.
Tender pemenangan BUJP untuk jasa pengamanan di Wilmar Nabati Indonesia (WINA) diketahui dimenangkan oleh PT Ganda Prabu Nusantara (GPN).
“Mereka menyebut tidak dipekerjakan lagi setelah BUJP berganti,” kata Panglima Tameng Adat LAMR Kota Dumai, Tengku Dedek Iskandar, Kamis (2/1/2025).
Tengku Dedek sapaan akrabnya sangat menyayangkan kejadian ini. Ia juga mengecam PT Ganda Prabu Nusantara yang diduga telah merekrut tenaga kerja secara tertutup.
“Ada 17 orang anak Watan Dumai (Asli Dumai) yang di buang. Kami sangat kecewa terhadap perusahaan pemenang tender BUJP tersebut,” ujar Tengku Dedek.
Tengku Dedek juga mendapat informasi adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum PT GPN untuk merekrut pekerja baru sebesar Rp3,5 juta.
Panglima Tameng Adat LAMR Kota Dumai itu meminta kepada PT Wilmar Nabati Indonesia merespon dan menindaklanjuti persoalan ini.
“Besok kami akan membahas persoalan ini di gedung LAMR Dumai bersama 17 sekuriti yang di buang. Mengenai dugaan pemerasan, kami juga akan mendesak APH untuk mengusut,” pungkasnya.
Hingga artikel ini ditayangkan, management Wilmar Nabati Indonesia Kota Dumai dan PT GPN, belum dapat dikonfirmasi terkait persoalan sekuriti ini. (Red)