SEKILASRIAU.COM – Komunitas Sosial Generasi Muda Kota Dumai atau sering disebut GURUPU mengecam keras PT Wilmar yang dinilai telah menyepelekan Lembaga Tinggi Adat Melayu.
Pernyataan tersebut dilontarkan lansung Viencent Moerghasini Yusuf S.I.Kom sebagai founder komunitas sosial yang aktif di Kota Dumai beberapa tahun belakangan ini.
“Management Wilmar turut hadir dalam rapat mediasi kemarin dan mengetahui hasil keputusan bersama bahkan turut menandatangani, kenapa seperti buang badan,” ujar Viencent, kepada Sekilas Riau, yang merasa janggal setelah mengetahui hasil keputusan dikangkangi, Kamis (30/1/2025).
Menurut Viencent, sikap seperti tidak mau tau PT Wilmar itu jelas telah menyepelekan marwah Lembaga tinggi melayu di Kota Dumai sebagai Payung Negeri.
“Kalau mengetahui seperti tidak ada kejelasan terkait kesepakatan bersama itu sampai jatuh temponya, seharusnya Wilmar menunjukkan adab di tanah melayu ini dengan datang ke LAMR Dumai. Bukan menunjukkan arogan karena menganggap sebagai perusahaan besar,” cetusnya.
Tidak hanya Wilmar Dumai, Viencent juga menyoroti perusahaan BUJP PT Ganda Prabu Nusantara (GPN) sebagai pemenang tender dan pendatang baru.
“Jenderal aja datang ke Dumai, mau dia silaturahmi ke LAM. Ini jangankan mau silaturahmi ke LAM, melapor merekrut pekerja saja tidak ada di Disnaker. Parah ne parah,” kesalnya.
Atas kejadian ini, dirinya mengecam keras kedua management perusahaan yang dinilai tidak ada adab telah melecehkan keputusan bersama LAMR Dumai.
“Kami dari komunitas sosial generasi muda Kota Dumai, siap satu komando bersama Tameng Adat LAMR Kota Dumai serta masyarakat adat dan organisasi masyarakat lainnya,” kata Viencent.
Viencent menyerukan kepada kedua perusahaan untuk segera menuntaskan permasalahan dengan LAMR Kota Dumai.
Jika tidak ada respons positif, ia mengancam akan menggalang dukungan masyarakat dan membawa permasalahan ini ke tingkat yang lebih tinggi.
“Kami tidak akan diam ketika Lembaga adat tertinggi kami tidak dihargai. Kami menuntut kedua perusahaan ini untuk segera mengambil langkah konkret guna untuk menyelesaikan,” tegas Viencent.
Wilmar Tidak Ada Berjanji Terkait Nasib Eks Belasan Sekuriti
Sebelumnya, Humas Wilmar Dumai, Marwan Anugrah dalam keterangannya membantah tudingan tidak menghiraukan kesepakatan bersama yang telah dibuat.
Bahkan Wilmar membantah menjanjikan nasib belasan sekuriti itu dipekerjakan kembali.
“Dalam pertemuan di kantor LAMR Dumai kemarin dari Wilmar yang diwakili oleh Pak Andy Krisna sebenarnya yang menjanjikan adalah dari pihak PT GPN bukan Wilmar,” kata Marwan, seperti di lansir dari Sekilas Riau, Selasa (28/1/2025).
Marwan menambahkan, Wilmar tidak memberikan statment apapun terkait nasib belasan sekuriti sesuai regulasi kontrak saat pertemuan berlansung di gedung LAMR Dumai.
“Pak Andy Krisna tidak memberikan statement apapun perihal nasib 12 orang Krn itu sesuai dengan regulasi dimana kontrak dng PT Banusa di area Wilmar Dumai selesai, begitupun berdasarkan kontrak PKWT antara PT Banusa dengan 36 orang selesai di tanggal 31 Desember 2024,” terangnya.
“Intinya kami pun sedang menunggu informasi dari PT GPN terkait yang mereka janjikan di kantor LAMR Dumai kemarin,” imbunya.
Sedangkan pihak PT PGN sampai saat ini belum angkat bicara. (Red)