SEKILASRIAU.COM – Hampir memasuki tiga pekan terkuaknya persoalan aliran Sungai Nerbit Kecil yang diduga telah ditimbun oleh salah satu perusahaan group Sinarmas yakni PT Oleokimia Sejahtera Mas (OSM).
Sampai saat ini, belum ada terpantau respon DPRD Dumai menyenggol persoalan tersebut.
Hal ini membuat salah seorang masyarakat Kota Dumai mempertanyakan prioritas DPRD terkait isu lingkungan. Apalagi sungai tersebut disinyalir memiliki nilai budaya dan sejarah.
Untuk diketahui, terkuaknya ke publik persoalan aliran sungai Nerbit Kecil lantaran adanya aksi demo masyarakat pada 22 Desember 2024 lalu.
Di mana penyampaian pendapat di muka umum itu meminta perusahaan Group Sinarmas yakni PT OSM untuk mengembalikan semula aliran sungai.
Hal itu lantaran perusahaan diduga telah menimbun aliran sungai yang disinyalir memiliki nilai budaya dan sejarah di Kota Dumai.
Bahkan sampai beredar kabar bahwa sungai tersebut telah diperjualbelikan.
“Kemana perginya DPRD Dumai ya. Kok tak ada respon,” kata Dika, kepada Sekilas Riau, Jumat (10/1/2025).
Menurut Dika, persoalan sungai termasuk dalam isu lingkungan yang seharusnya juga menjadi prioritas DPRD.
Akan tetapi, Dika merasa janggal apakah isu lingkungan saat ini bukan lagi menjadi skala prioritas perwakilan rakyat.
Kata Dika lagi, DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan yang mencakup berbagai aspek, termasuk isu lingkungan.
“Dah hampir memasuki sebulan persoalan terkuak, sepertinya belum ada respon DPRD kita. Sangat disayangkan,” beber Dika.
Ia berharap, DPRD Dumai segera menindaklanjuti persoalan ini, apabila ada prosedur harus membuat laporan terlebih dahulu segera diumumkan agar masyarakat mengetahui cara menggerakkan wakil rakyat.
Sementara itu, ketua DPRD Dumai, Agus Miswandi, saat dihubungi Sekilas Riau menanyakan hali ini hingga artikel diterbitkan belum dapat terhubung.
Kegiatan DPRD 1 Bulan Terakhir
Berdasarkan penelusuran, kegiatan DPRD Dumai dalam sebulan terakhir terbilang cukup padat.
Seperti yang dilansir dari akun Facebook @Sekretariat DPRD Kota Dumai. Setidaknya ada 12 kegiatan dalam sebulan terakhir yang terekspos.
Namun tidak ada kegiatan terekspos membahas kegiatan persoalan Sungai Nerbit Kecil. (Red)