Berita  

Covid-19 Tak Pengaruhi Serapan APBN di Riau

Pandemi Covid-19 ternyata tidak berpengaruh terhadap serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Riau.

Terbukti, dari data Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau, realisasi anggaran pada semester pertama tahun 2020 sangat tinggi bahkan berada di peringkat kedua di seluruh Indonesia.

“Berdasarkan data yang ada di Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Riau, tercatat serapan anggaran untuk Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp4.076 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp 6.074 miliar,” ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau, Bakhtaruddin, Jumat (17/7/2020).

Ia mengatakan untuk realisasi Dana Alokasi Khusus atau DAU dari pagu sebesar Rp 8.486 miliar realisasinya sudah mencapai Rp 5.099 miliar.

“Sedangkan DAK Fisik dari pagu Rp 1,5 miliar terealisasi sebesar Rp 250 juta. Kemudian untuk DID dari pagu Rp 384 juta juga sudah terealisasi sebesar Rp 241 juta,” Cakapnya.

Selanjutnya untuk DAK non fisik dari pagu Rp 3,207 miliar realisasinya sudah mencapai Rp 1,927 miliar. Di sisi lain realisasi dana desa dari Pagu Rp 1,4 Triliun, realisasinya juga sudah sangat tinggi yaitu diatas persen pada tahap pertama.

Secara keseluruhan dari total dana transfer ke daerah dan dana desa triwulan ke II tahun 2020 sebesar Rp 21,183 miliar realisasinya sudah mencapai di angka Rp 12,377 miliar.

“Realisasi APBN di Riau, termasuk dana desa cukup tinggi, bahkan secara nasional Riau berada di urutan kedua. Kita patut memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah di Riau dan juga kementerian/lembaga. Karena Pandemi Covid-19 ternyata tidak begitu berpengaruh terhadap serapan anggaran APBN di provinsi Riau,” sebutnya.

Kemudian khusus untuk serapan dana desa sangat tinggi, sebab sudah terealisasi di atas 53 persen.

“Untuk serapan dana desa, dari Rp 1,4 triliun, realisasinya sudah mencapai 53 persen. Bahkan ada beberapa yang sudah 100 persen. Ini cukup tinggi dan luar biasa. Memang untuk tahap kedua ini masih sekitar 20 persen, sehingga akumilatifnya baru sekitar 53 persen,” tukasnya.

Sumber : cakaplah.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *