Pelaku BOM Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Seorang Mantan Napi Nusakambangan

Pelaku BOM Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Seorang Mantan Napi Nusakambangan

SEKILASRIAU.COMTerduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar adalah seorang mantan nara pidana Nusakambangan.

Terduga pelaku berinisial AS (34) diketahui bebas murni pada 2021 dari LP Pasir Putih, Nusakambangan.

Belum diketahui pasti motif dari terduga pelaku bom bunuh diri tersebut. Diketahui pelaku baru keluar dari LP Nusakambangan.

“Yang bersangkutan bebas dari Lapas Pasir Putih, bebas murni pada 14 Maret 2021 setelah menjalani 4 tahun penuh masa pidananya,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Rika Aprianti saat dihubungi, Rabu (7/12/2022), dikutip dari detik.com.

Identitas terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, sudah teridentifikasi. Terduga pelaku adalah mantan napi teroris berinisial AS (34).

Wajah AS dibenarkan kakek tirinya, Supono (84). Saat ditemui di kediamannya di Cibangkong, Kota Bandung, Supono mengaku telah menerima gambar AS yang tewas setelah meledakkan bom bunuh diri tersebut

Dari keterangan yang didapat detikJabar dari Supono, AS merupakan mantan napi teroris (napiter) yang mendekam di penjara pada 2017. AS lalu bebas bersyarat pada 2021.

“Dulu pernah dipenjara, kasus teroris juga. Tahun segitu (2017) dia dipenjaranya,” kata Supono saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (7/12/2022).

Supono mengaku sudah lama lepas komunikasi dengan AS. Termasuk saat AS dipenjara, Supono sudah tidak pernah berkomunikasi lagi.

“Sudah lama nggak pernah kontak-kontak lagi, nikah juga nggak tahu saya. Tahu-tahu udah punya anak,” tutur Supono.

mengaku kaget dan terpukul atas peristiwa ini. Ia memastikan terduga pelaku bom bunuh diri itu adalah cucunya setelah melihat dari foto-foto yang tersebar di jejaring media sosial.

“Kaget saya juga, terpukul rasanya. Padahal orangnya baik, nurut sama orang tua,” ujarnya.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengatakan ledakan terjadi pukul 08.00 WIB, Rabu (7/12/2022). Pelaku masuk ke Polsek Astana Anyar dan memaksa untuk mendekati anggota yang sedang melaksanakan apel pagi.

“Kita berada di dekat TKP beberapa meter dari Polsek Astana Anyar yang tadi pagi tepat pukul 08.00 WIB telah terjadi sebuah ledakan di dalam Mako Polsek saat anggota sedang melakukan apel pagi pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota kita yang sedang apel,” ujarnya kepada wartawan.

Suntana mengatakan petugas yang berjaga sempat menahan pelaku. Namun, pelaku memaksa untuk mendekati anggota hingga sempat mengacungkan pisau sebelum terjadi ledakan.

“Lalu ditahan oleh beberapa anggota untuk tidak mendekat, pelaku tetap berkehendak untuk mendekati anggota dan mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan,” jelasnya.

Suntana mengatakan ada 11 korban akibat ledakan ini, 10 di antaranya adalah anggota polisi. Ia juga menyatakan ada satu anggota yang menjadi korban meninggal akibat ledakan tersebut atas nama Sofyan.

“Sembilan anggota masih dalam kategori luka-luka diakibatkan pecahan serpihan ledakan tersebut,” ungkap Suntana.

“Satu warga atas nama Ibu Nurhasanah itu mengalami luka ringan yang pada saat kejadian Ibu tersebut sedang jalan melewati Polsek Astana Anyar,” ujarnya.

Editor: Do