SEKILASRIAU.COM – Komite Melayu Bersatu Dumai (KMBD) membuka posko bantuan untuk korban banjir dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatera, berlokasi di Jalan Datuk Laksamana depan Gate II Pelindo Dumai. Posko kemanusiaan ini akan beroperasi hingga 14 Desember 2025.
Pada Selasa siang (2/12), Ketua Harian KMBD, Ichan Abdul Gani, turun langsung meninjau aktivitas posko.
Ia memastikan seluruh proses pengumpulan serta pendataan bantuan berjalan sesuai harapan dan berlangsung secara tertib.
Ichan menyampaikan bahwa pendirian posko merupakan wujud solidaritas KMBD terhadap masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang saat ini tengah terdampak bencana.
Kondisi di lapangan, menurutnya, membutuhkan dukungan cepat dan terkoordinasi.
“Kami ingin memastikan setiap barang yang masuk ke posko ini nantinya sampai kepada yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.
Ichan turut mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat Dumai yang terus berdatangan memberikan bantuan. Ia menilai semangat gotong royong tersebut sangat membantu dalam meringankan beban para korban.
“Saya melihat banyak warga datang tanpa ragu, membawa apa pun yang mereka bisa. Itu sangat berarti,” katanya.
Selama peninjauan, Ichan memantau langsung kerja para relawan yang sejak hari pertama telah berkontribusi dalam pengumpulan dan penyortiran bantuan. Menurutnya, dedikasi relawan menjadi kekuatan utama posko.
“Relawan bekerja luar biasa. Mereka mengorbankan waktu dan tenaga, dan itu menunjukkan betapa besar rasa kemanusiaan yang kita miliki,” ujarnya.
Ia kembali mengajak masyarakat untuk memanfaatkan waktu sebelum posko ditutup pada 14 Desember 2025.
“Siapa pun yang ingin membantu, silakan datang dan menitipkan bantuan di posko,” kata Ichan.
KMBD juga menyiapkan tim khusus untuk memastikan distribusi bantuan ke wilayah terdampak berjalan lancar, tepat sasaran, dan akuntabel.
“Ini amanah dari masyarakat. Kami pastikan transparansi dan pertanggungjawaban selama proses penyaluran,” tegasnya.
Ichan menutup pernyataan dengan mengajak masyarakat terus menjaga solidaritas dan saling menguatkan di tengah situasi bencana.
“Saat seperti ini, yang terpenting adalah berdiri bersama dan saling mendukung,” ujarnya. ***
Editor: Redaksi
