Buntut Peristiwa Berdarah, AMMARAH Tuntut Penutupan Karaoke See U Secara Permanen

Rohil (sekilas Riau) – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Marwah (AMMARAH) Kabupaten Rohil menggelar aksi unjuk rasa di depan mess Pemda Rohil, Jalan Perwira, Bagansiapiapi, Rabu (9/4/2025) sore.

Aksi unjuk rasa tersebut sebagai sebagai salah satu bentuk keprihatinan mahasiswa dan masyarakat atas peristiwa berdarah yang mengakibatkan satu anggota Polisi dan satu masyarakat sipil yang tewas serta satu kritis di tikam di lokasi karaoke see u beberapa waktu yang lalu.

Puluhan massa unjuk rasa mendapat pengawalan ketat dari personil Polres Rohil, Polsek Bangko serta puluhan personil Satpol PP.

Dalam orasinya, AMMARAH mendesak Pemda Rohil untuk menegakkan Perda nomor 3 tahun 2014 tentang ketertiban umum dan Perda nomor 5 tahun2016 tentang penyelenggaraan kepariwisataan.

Mendesak bupati dan Polsek Bangko segera menutup see u dan memproses pemilik karaoke see u sesuai hukum.

Presiden Mahasiswa Hipemarohi yang juga koordinator Umum unjuk rasa Akas Virmandi menyebutkan, aksi unjuk rasa yang dilakukan sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa dan masyarakat atas peristiwa berdarah yang mengakibatkan dua korban meninggal dunia dan satu kritis. Dimana, salah satu korban merupakan anggota Polri.

Apalagi sambung nya, peristiwa berdarah itu terjadi di bulan suci Ramadhan. Sehingga, pihaknya menilai pemerintah daerah dan aparat penegak hukum gagal karena melakukan pembiaran terhadap beroperasi tempat hiburan selama bulan suci Ramadhan.

“Tempat itu tetap buka saat umat Islam menjalankan ibadah puasa. Lalu kini sudah memakan korban jiwa. Ini bukan sekadar pelanggaran, tapi kelalaian yang fatal,” ungkap Akas.

Aksi unjuk rasa sempat memanas saat peserta aksi mencoba menerobos untuk masuk ke mess Pemda Rohil dan hampir terjadi gesekan. Namun situasi kembali kondusif.

Mewakili Bupati Rohil, Asisten l Fery H Parya yang menemui para mahasiswa dalam kesempatan itu mengatakan akan menyampaikan seluruh aspirasi yang disampaikan mahasiswa kepada Bupati Rohil untuk di tindaklanjuti.

Apalagi tambah Asisten, pihaknya juga telah menggelar rapat membicarakan persoalan itu. Sebab, peristiwa itu menjadi perhatian dan persoalan serius.

“Mari kita bicarakan bersama, karena ini merupakan demi daerah yang kita cintai ini. Kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali dan ini harus menjadi yang terakhir, apa saja yang menjadi tuntutan akan menjadi atensi bagi kami,” ungkapnya.

Usai menerima aspirasi dan tuntutan para mahasiswa, Asisten l kemudian mengajak seluruh mahasiswa dan instansi terkait untuk membicarakan dan mencari solusi persoalan tersebut bersama pihak-pihak terkait.