Opini  

Pilkada Berakhir, Silaturahmi Tak Boleh Berakhir Karena Beda Pilihan

Pilkada Berakhir, Silaturahmi Tak Boleh Berakhir Karena Beda Pilihan
Irwandi Aziz, Salah Satu Dosen Kampus yang Ada di Kota Dumai

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah bagian dari pesta demokrasi yang dirayakan oleh masyarakat Indonesia.

Dalam setiap kontestasi politik, perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dan tidak dapat dihindari. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa perbedaan tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk memutuskan silaturahmi atau menciptakan jurang pemisah di antara kita.

Dalam masa kampanye, sering kali suasana memanas. Kandidat saling beradu visi-misi, pendukung saling menguatkan argumen, dan media sosial penuh dengan opini serta diskusi panas.

Hal ini lumrah terjadi sebagai bagian dari dinamika demokrasi. Akan tetapi, ketika Pilkada telah selesai, saatnya kita kembali ke hakikat awal: hidup berdampingan sebagai saudara dalam satu bangsa.

Pilihan politik adalah hak pribadi, sedangkan silaturahmi adalah fondasi sosial yang menjaga harmoni di tengah keberagaman.

Kita tidak boleh lupa bahwa setelah Pilkada selesai, yang menang bukan hanya satu kandidat, melainkan seluruh rakyat. Pemimpin yang terpilih adalah pemimpin untuk semua, termasuk mereka yang sebelumnya memilih kandidat lain.

Menjaga silaturahmi pasca Pilkada juga menjadi cara kita untuk menunjukkan kedewasaan berpolitik. Persatuan lebih penting daripada perbedaan pilihan, karena bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu menghormati perbedaan dan tetap bersatu dalam keragaman.

Mungkin kita berbeda pilihan selama masa Pilkada, tetapi tujuan kita sama: menginginkan yang terbaik untuk daerah kita.

Mari kita jadikan Pilkada sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan. Kita hentikan segala perselisihan yang mungkin terjadi selama masa kampanye.

Sebaliknya, kita dukung bersama pemimpin terpilih dengan semangat kritis dan konstruktif, demi kemajuan bersama. Ingat, silaturahmi adalah jembatan yang menghubungkan hati, sedangkan perbedaan adalah warna yang memperkaya perjalanan bangsa ini.

Pilkada telah usai, tetapi silaturahmi harus tetap abadi. Karena pada akhirnya, yang mengikat kita bukanlah pilihan politik, melainkan cinta dan komitmen kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. (iR/DMI/28112024)

Oleh: Irwandi Aziz