Teori Pendidikan Mengantarkan Anak Berkarakter

Rohil (sekilas Riau) – Zaman yang semakin berkembang dari tahun ketahun, dengan berbagai perubahan yang terjadi dan memberikan efek yang signifikan dalam kehidupan dunia saat sekarang ini. Ibarat magnet yang memiliki dua kutub yang saling berpengaruh, jika didekatkan satu dengan yang lainnya.

Perkembangan kognisi manusia dari waktu ke waktu, seperti yang dikemukakan oleh teori kognitif, merupakan aspek kunci pertumbuhan dan adaptasi manusia (Ritonga, 2020).

Hal ini sangat relevan dalam konteks transformasi dan pemberdayaan sosial, seperti yang disoroti oleh Hadiwiyoto (1994) dan Sowi (2020). Penerapan teologi transformatif, sebagaimana dibahas oleh Ritonga (2020), dapat memainkan peran penting dalam mengatasi ketimpangan sosial dan mendorong pembebasan manusia.

Namun hubungan agama dan interaksi sosial, seperti ditekankan Sowi (2020), juga berperan penting dalam membentuk perkembangan dan adaptasi manusia.

Kompetisi, mobilitas yang tinggi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kemandirian adalah dampak positif dari perkembangan zaman digitalisasi ini.

Sedangkan dampak negatifnya adalah individualisme, disintegrasi, fanatisme etnis bahkan dekadensi moral. Melihat efek negative yang merugikan generasi yang terjadi di masa sekarang ini adalah perlakuan akhlak buruk, seperti bullying atau tindakan kekerasan yang merebak ke lingkungan sekolah.

Penyalah gunaan obat-obat terlarang,
seks bebas dan Tindakan kriminal lainnya.Terjadinya hal-hal negative karena semakin tipisnya nilai kebudayaan, hilangnya karakter anak bangsa maupun agamanya.

Hal ini sejalan dengan kajian islam tentang.karakter, yaitu salah satu ayat yang menjelaskan tentang Pendidikan karakter..Q.S. Luqman ayat 12-14 yang memiliki konsep Pendidikan karakter.

Allah SWT berfirman “Dan sungguh,
telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.” Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya,
ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar.” Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”

Dalam hal ini terlihat bahwa karakter yang tersirat dalam Q.S. Luqman di atas tadi, yang pertama dari seorang Luqman, pendidik hendaknya mempunyai karakter hikmah, yaitu berpengetahuan dan berilmu.

Kedua, Pendidikan untuk menjadikan invidu-individu yang.bersyukur yakni tidak hanya pandai mengucapkan terimakasih (al Hamdulillah) melainkan menikmati segala karunia Tuhan yang maha kuasa untuk pemicu dalam meningkatkan prestasi.

Ketiga, nilai karakter yang ada pada ayat ini adalah menjadikan Tauhid atau Iman sebagai pondasi awal bagi anak sebelum mengenal disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keempat hendaknya bagi pendidik bertutur kata yang halus kepada anak didiknya. Kelima, karakter untuk berbakti kepada orang tua. Keenam semua akan Kembali kepada yang maha pencipta, karakter siapa pun kita sebagai manusia pasti akan kembali kapada penciptanya.

Pendidikan karakter tercantum juga dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.mengenai sistem Pendidikan Nasional. Dalam pengertiannya, Pendidikan bertujuan
untuk membentuk kepribadian Tangguh yang sesuai dengan identitas bangsa Indonesia.

Maka dalam teori pembelajaran seorang pendidik harus pandai dalam mengkombinasikan antara teori BEHAVIORISTIK (merespon stimulus dari Lingkungan),.KOGNITIVISME (Tahap perkembangan anak) HUMANISTIK (memanusiakan manusia) sehingga Peserta didik dapat menjadi anak yang berkarakter, beriman, nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, moral, dan toleransi atau kebhinekaan.

Nama : Muhammad Daud Lubis, S.Pd.I (Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana Magister Pedagogi UNILAK Pekanbaru)

Tempat Tugas : Guru PAI&BP di SMP Negeri 6 Bangko Pusako Satu Atap ROHIL

Tugas MK: Teori dan Strategi Pembelajaran (OPINI)