Sekilasriau.com – Wacana belajar tatap muka masih menunggu izin dari Pemerintah Daerah (Pemda) Rokan Hilir (Rohil) dan wali murid. Jika mereka setuju maka akan dimulai bulan September. Saat ini, wali murid diminta mengisi surat pernyataan yang diberikan pihak sekolah apakah setuju atau tidak sekolah tatap muka dimulai.
“Soal belajar tatap muka, jika Pemda mengizinkan dan orang tua murid menyetujui akan dimulai bulan September. Jika ada wali murid tak mau anaknya belajar tatap muka, maka siswa itu tetap belajar dalam rumah,”kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rohil, H.M Nurhidayat, SH,MH baru-baru ini dimess Pemda, Jalan Perwira.
Dayat melanjutkan, jika Pemda dan wali murid setuju, selanjutnya tim dari masing-masing Kecamatan tempat sekolah berada akan menilai kesiapan pihak sekolah sejauh mana sekolah tersebut menerapkan protokol kesehatan.
“Jika sudah tak ada masalah, belajar tatap muka dimulai September. Pihak sekolah wajib menyiapkan masker untuk siswa. Pembelian masker itu dari dana bantuan operasional sekolah (Bos),”ujarnya.
Masih kata Dayat, di Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri nomor 516 tahun 2020, nomor HK.03.01/Menkes I 363 I 2020 tentang penyelenggaran pembelajaran dimasa pandemi ditentukan jarak kursi dan protokol kesehatan lainnya.
“Contoh, jika sebelumnya 1 ruang diisi 32 murid, maka saat pandemi ini isinya hanya 16 siswa dengan jarak kursi 1 sampai 1,5 meter. Sedangkan 16 siswa lagi akan belajar menunggu giliran. Tergantung pihak sekolah bagaimana mereka menerapkan itu, apakah 3 hari sekali, atau 3 jam sekali. Itu sekolah yang nentukan,”terangnya.
Sejauh ini, ucap Dayat, sekolah-sekolah yang ia kunjungi mengaku siap 100 persen jika belajar tatap muka dimulai. “Kemarin ada 4 sekolah yang kami datangi, mereka siap 100 persen,”ujarnya. (Ris)
